REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India pada Rabu (22/12) berhasil melakukan uji coba perdana rudal balistik jarak pendek yang dikembangkan secara mandiri di lepas pantai Odisha. Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan (DRDO) mengatakan, rudal balistik yang diberi nama Pralay itu, diluncurkan dari Pulau Dr APJ Abdul Kalam atau Wheeler Island di negara bagian timur Odisha.
"Misi telah memenuhi semua tujuannya. Rudal baru tersebut mengikuti lintasan kuasi-balistik yang diinginkan dan mencapai target yang ditentukan dengan akurasi tingkat tinggi, memvalidasi algoritma kontrol, panduan, dan misi. Semua sub-sistem dilakukan dengan memuaskan," ujar pernyataan DRDO, dilansir Anadolu Agency, Kamis (23/12).
Rudal ini didukung motor roket propelan padat dan beberapa teknologi baru. Rudal itu memiliki jangkauan 150 kilometer hingga 500 kilometer dan dapat diluncurkan dari peluncur seluler. Sistem panduan rudal mencakup sistem navigasi canggih dan avionik terintegrasi.
Menteri Pertahanan India Rajnath Singh mengapresiasi DRDO dan timnya atas perkembangan pesat dan keberhasilan peluncuran rudal permukaan-ke-permukaan yang baru. Uji coba Pralay dilakukan satu hari setelah India mulai mengerahkan sistem rudal pertahanan udara S-400 buatan Rusia di Punjab.
"Angkatan Udara India mengerahkan S-400 di perbatasan barat untuk melawan kemungkinan ancaman dari Pakistan dan China. Baterai S-400 akan mampu menghadapi ancaman udara dari Pakistan dan China,” ujar laporan media lokal.
Pada Selasa (21/12), Pakistan juga meluncurkan uji coba rudal jelajah Babur 1B buatan dalam negeri. Rudal itu memiliki jangkauan awal sejauh 700 kilometer. Namun media tentara Pakistan tidak mengungkapkan jangkauan rudal versi yang telah disempurnakan.
"Ordonansi tersebut mampu menyerang target darat dan laut dengan akurasi tinggi," kata pernyataan media militer Pakistan.