Kamis 23 Dec 2021 14:42 WIB

Jenderal Israel: Kami Bisa Saja Serang Iran Besok

Tomer Bar yakin bisa menghancurkan fasilitas nuklir Iran.

Rep: Fergi Nadira/Kamran/ Red: Teguh Firmansyah
 Foto satelit dari Planet Labs Inc. menunjukkan fasilitas nuklir Natanz Iran pada hari Rabu, 14 April 2021.
Foto: ap/Planet Labs Inc.
Foto satelit dari Planet Labs Inc. menunjukkan fasilitas nuklir Natanz Iran pada hari Rabu, 14 April 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Israel tak henti-hentinya mengumbar ancaman ke Iran. Kepala Angkatan Udara Israel yang baru, Mayor Jenderal Tomer Bar bahan mengatakan, Israel memiliki kemampuan untuk melakukan serangan di situs nuklir Iran sedini mungkin.

Dia yakin Israel dapat dengan berhasil dan sukses menghancurkan fasilitas nuklir Iran. "Israel bisa saja berhasil menyerang program nuklir Iran besok, jika perlu," kata Mayor Jenderal Tomer Bar dikutip laman Al Arabiya, Kamis (23/12).

Baca Juga

Bar diketahui baru diangkat menjadi Kepala Angkatan Udara Israel. Ia akan memimpin angkatan udara Israel pada April. "Saya harus berasumsi itu akan terjadi di waktu saya, dan saya sudah memahami beratnya tanggung jawab," ujarnya.

"Tidak mungkin kami akan beroperasi di sana, seribu kilometer dari sini, dan saya akan kembali ke rumah tanpa bisa mengatakan 'Saya menyelesaikan misi,'" jelasnya menambahkan.

Sementara itu, Bar juga meyakini bahwa jika Israel menyerang Iran, milisi Syiah Lebanon yang didukung Teheran, Hizbullah, akan menyerang Tel Aviv. Oleh karena itu, Israel perlu mengantisipasi serangan Hizbullah ini.

"Saya harus berasumsi bahwa dia (Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah) akan secara otomatis masuk. 30 tahun dia telah menunggu perintah ini dan tidak mungkin dia tidak akan berada di sana dan dengan intensitas tertinggi," kata Bar. "Kita harus bersiap untuk ini."

Bar menekankan bahwa potensi perang ketiga dengan Lebanon akan menghasilkan kemenangan Israel. Tel Aviv kan memenangkan pertarungan dengan cepat.

"Bahkan Hizbullah, tidak tahu bagaimana membayangkan kekuatan kita. Mungkin mereka akan mencoba membawa pasukan khusus atau menembak di depan rumah, tetapi kami tidak lagi dalam skala ini. Kami menginginkan kemenangan yang jelas kali ini, dalam waktu yang lebih singkat dan dengan kerugian yang lebih sedikit," katanya.

Hubungan Iran dan Israel memanas dalam beberapa waktu terakhir. Ketegangan tetap berlangsung di tengah pembicaraan di Wina untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015k.

Amerika Serikat (AS) telah lama mengatakan bahwa jika diplomasi gagal dengan Iran, ia bersedia untuk beralih ke "rencana B", tanpa merinci . Sekutu Washington, Israel menjadi tidak sabar dan telah berulang kali mengumumkan sedang mempersiapkan serangan militer terhadap sasaran nuklir Iran.

Cegat nuklir Iran

Secara terpisah, penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS) Jake Sullivan bertemu dengan penasihat keamanan nasional Israel Eyal Hulata di Tel Aviv, Rabu (22/12). Ancaman yang ditimbulkan Iran menjadi fokus pembahasan mereka.

“Delegasi (AS) membahas perlunya menghadapi semua aspek ancaman yang ditimbulkan Iran, termasuk program nuklirnya, aktivitas destabilisasi di kawasan, dukungan untuk kelompok proksi teroris,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Al Arabiya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement