Kamis 23 Dec 2021 15:07 WIB

Menteri Madagaskar Berenang 12 Jam Setelah Helikopternya Jatuh

Sang menteri tampak lelah setelah berhasil mencapai daratan.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Pesawat helikopter jatuh (ilustrasi)
Foto: AP/Ariel Schalit
Pesawat helikopter jatuh (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ANTANANARIVO -- Seorang Menteri Kepolisian Madagaskar mengarungi lautan dengan berenang selama sekitar 12 jam setelah helikopter yang ditumpanginya jatuh ke laut.

Serge Gelle (57 tahun) tengah melakukan misi dengan helikopter untuk memeriksa lokasi tenggelamnya kapal kayu di Samudera Hindia, namun helikopternya mengalami kecelakaan. "Waktu saya mati belum tiba." kata menteri dan jenderal militer itu seperti dikutip laman Russia Today, Kamis.

Baca Juga

Insiden ini terjadi pada Senin pekan ini. Helikopter jatuh ke laut 12 jam dari pantai yang memaksa sang menteri untuk berenang berbahaya dan menantang kembali ke daratan dalam upaya bertahan hidup.

Dalam video yang beredar, Gelle tampak kelelahan dan masih mengenakan seragam militernya berbaring di kursi geladak setelah berhasil mencapai daratan di pantai timur laut. Dia berhasil bertahan hidup dengan mengubah salah satu kursi helikopter menjadi perangkat flotasi.

"Dia selalu memiliki stamina yang luar biasa dalam olahraga, dan dia menjaga ritme ini sebagai menteri, seperti yang berusia 30 tahun," kata kepala polisi Zafisambatra Ravoavy, memuji menteri setelah dia kembali.

Seorang petugas polisi yang berada di dalam helikopter juga berhasil mencapai daratan dengan selamat. Namun dua penumpang lainnya masih hilang.

Sementara itu bangkai kapal kayu yang dianggap sebagai kapal kargo, diyakini membawa penumpang secara ilegal, dengan sekitar 130 orang di dalamnya. Sejauh ini, 64 orang telah dipastikan tewas, dan 20 masih hilang karena pencarian korban masih berlanjut.

Pihak berwenang yang menyelidiki telah menyarankan bahwa kapal itu tenggelam setelah mengalami masalah teknis yang membuatnya bergantung pada kekuatan pasang surut. Kapal itu mendorongnya kandas di karang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement