Kamis 23 Dec 2021 19:31 WIB

Pintu Masuk Laut-Darat Mendominasi Positivity Rate

Pemerintah berupaya memperkuat testing tracing di pintu masuk laut-darat.

Red: Indira Rezkisari
Calon penumpang pesawat berjalan di area Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Pintu masuk ke Indonesia lewat laut, udara, dan darat menjadi fokus pemerintah agar tidak menyebabkan kenaikan kasus Covid-19.
Foto: Antara/Fauzan
Calon penumpang pesawat berjalan di area Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Pintu masuk ke Indonesia lewat laut, udara, dan darat menjadi fokus pemerintah agar tidak menyebabkan kenaikan kasus Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengemukakan perbatasan Indonesia di pintu masuk laut dan darat mendominasi angka positivity rate importasi SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Pengetatan pintu masuk padahal penting di tengah munculnya varian Omicron.

"Pemerintah akan tetap mengetatkan upaya testing dan tracing pada seluruh pintu kedatangan. Alasannya mengingat positivity rate kedatangan di pintu laut dan darat yang lebih tinggi 10 kali lipat daripada di pintu masuk udara," kata Wiku Adisasmito saat menyampaikan keterangan pers perkembangan pandemi Covid-19 di Indonesia yang diikuti dari YouTube BNPB, Kamis (23/12).

Baca Juga

Wiku merinci, angka positivity rate pada 12-18 Desember 2021 di pintu udara sebesar 0,48 persen, di pintu laut 5,401 persen dan di pintu darat 1,3 persen. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 itu mengatakan upaya pengetatan pengawasan di seluruh pintu masuk negara merupakan tindak lanjut pemerintah atas temuan kasus Omicron yang hingga saat ini berjumlah delapan kasus di Tanah Air.

Berdasarkan hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) yang dilakukan pekan kini, kata Wiku, dilaporkan terdapat tiga kasus positif Omicron baru di Indonesia. Yaitu seorang WNI asal kedatangan dari Malaysia dan dua WNI asal kedatangan dari Kongo.

"Sehingga sampai dengan hari ini delapan kasus positif Omicron," katanya.

Meninjau hal tersebut, kata Wiku, maka pemerintah akan semakin memperketat pengawasan para pelaku perjalanan internasional di pintu masuk negara, baik darat, laut maupun udara. "Perlu diketahui bersama bahwa seluruh kasus Omicron yang terjaring saat ini, ditemukan dari pelaku perjalanan luar negeri yang masuk melalui pintu udara," katanya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُبْطِلُوْا صَدَقٰتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْاَذٰىۙ كَالَّذِيْ يُنْفِقُ مَالَهٗ رِئَاۤءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ فَمَثَلُهٗ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَاَصَابَهٗ وَابِلٌ فَتَرَكَهٗ صَلْدًا ۗ لَا يَقْدِرُوْنَ عَلٰى شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوْا ۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena ria (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.

(QS. Al-Baqarah ayat 264)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement