REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan Pemerintah saat ini masih memfinalisasi keseluruhan aspek terkait program booster vaksinasi Covid-19. Meskipun demikian, ditemukan beberapa kasus masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga, di luar tenaga kesehatan.
Ia mengatakan, ditemukannya pelaksanaan vaksinasi booster sebelum upaya vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah selain kelompok tenaga kesehatan diharapkan menjadi pembelajaran bagi semua pihak. "Diharapkan menjadi pembelajaran bagi kita semua, baik terkait pengawasan maupun sikap tenggang rasa," ujar Wiku dalam konferensi pers secara daring, Kamis (23/12).
Wiku berharap ke depan, vaksinasi dilakukan sesuai prosedur dirancang sesuai kebutuhan dan kondisi di lapangan. Ia menyebut, beberapa aspek yang masih dikaji antara lain, sasaran prioritas penerima vaksin booster, skema program, timeline penyuntikan dan sumber penganggaran.
"Pemerintah akan segera mengumumkannya kepada publik jika sudah rampung," katanya.
Wiku mengatakan, vaksin booster rencananya akan diberikan per 1 Januari 2022 atau setelah penetapan emergency use authorization (EUA) jenis vaksin booster oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). "Penetapan jadwal program vaksinasi booster serentak ditetapkan setelah target cakupan vaksinasi dosis pertama dan kedua yang ditetapkan oleh WHO telah dipenuhi oleh Indonesia pada Desember," katanya.