Kamis 23 Dec 2021 20:37 WIB

Program Makmur Targetkan Jangkau 250 Ribu Ha Sawah

Program Makmur sudah mencapai luas 66.371 hektare.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Fuji Pratiwi
PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama para petani menggelar tanam padi perdana dengan pendampingan program Makmur di Desa Sukamanah, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis (23/12).
Foto: Dedy Darmawan Nasution
PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama para petani menggelar tanam padi perdana dengan pendampingan program Makmur di Desa Sukamanah, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis (23/12).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- PT Pupuk Indonesia (Persero) menargetkan 250 ribu hektare lahan sawah pada tahun depan akan diikutkan dalam program Makmur. Lewat pendampingan tersebut diharapkan produktivitas pertanian dapat meningkat serta di satu sisi memberikan jaminan penyerapan hasil panen kepada para petani.

Direktur Operasional Pupuk Indonesia, Bob Indiarto, mengatakan, melalui program Makmur, petani dapat mengakses permodalan, kebutuhan sarana dan prasarana yang berkualitas serta bimbingan teknis selama proses penanaman. Adapun ketika memasuki masa panen, hasil produksi akan diserap oleh perusahaan yang bekerja sama dalam program Makmur.

Baca Juga

"Hari ini, program Makmur sudah mencapai luas 66.371 hektare dan melibatkan 48 ribu petani. Tahun 2022, kita targetkan lahan 250 ribu hektare di seluruh Indonesia," kata Bob di Des di Desa Sukamanah, Kecamatan Rawamerta, Karawang, Kamis (23/12).

Bob mengatakan, program Makmur ke depan juga akan meningkatkan peran teknologi dalam manajemen budidaya pertanian. Salah satunya dengan teknologi presisi yang diimplementasikan melalui penggunaan drone untuk kebutuhan pemberian pupuk dan pestisida. Adapun perusahaan yang menyiapkan teknologi drone yakni PT Telkomsel (Persero).

SVP Enterprise Account Management Telkomsel, Dharma Simorangkir, menjelaskan program Makmur di Rawamerta, Karawang menjadi proyek percontohan untuk penerapan teknologi drone.

Menurut Dharma, teknologi milik Telkomsel bisa diterapkan untuk komoditi padi, tebu, jagung dan tembakau. Di satu sisi, Telkomsel juga telah menyiapkan teknologi presisi pertanian yang dapat memberikan rekomendasi dosis pemupukan secara tepat dan efisien sehingga produktivitas bisa optimal dan keuntungan petani meningkat.

Menurut Dharma, teknologi drone ini hanya membutuhkan waktu 10 menit menebarkan pupuk per satu hektar dari yang sebelumnya membutuhkan lima sampai tujuh hari.  

Ketua Koperasi Pandawa Putra Tani di Karawang, Ncum Nur Hidayat, menuturkan, program Makmur terbukti mampu meningkatkan produktivitas padi. Ia mengatakan telah mengikuti program tersebut pada periode musim tanam sebelumnya dan produktivitas naik dari rata-rata 7 ton per hektare menjadi 9 ton per hektare.

Adapun kebutuhan modal untuk penanaman 1 hektare sawah sebesar Rp 10 juta. Sebanyak Rp 6 juta untuk kebutuhan benih, pupuk, serta prasarana lainnya sementara Rp 4 juta untuk kebutuhan pengolahan lahan.

Modal tersebut diberikan oleh PT Pupuk Indonesia Pangan (PIP) anak usaha PT Pupuk Indonesia sehingga hasil panen padi diserap oleh PIP secara penuh. "Jadi enaknya di sini, sudah kita didampingi saat penanaman, hasil panennya dibeli," ujar Ncum.

Soal penggunaan teknologi drone, pihaknya optimistis akan membantu meningkatkan efisiensi biaya produksi padi. Namun, para petani masih membutuhkan pendampingan intensif terkait penggunaan teknologi drone.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement