REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan siap mencalonkan diri kembali sebagai pemimpin negara itu pada 2024, jika berada dalam keadaan sehat. Biden juga mengatakan bahwa siapapun pesaing dalam pemilihan presiden AS 2024, ia tidak akan ragu untuk maju.
Bahkan, sekalipun itu adalah Donald Trump, pendahulunya yang juga menjadi rivalnya dalam pada 2020.
"Saya menghormati keadaan dan nasib, yang menentukan kehidupan saya. Jika saya dalam keadaan sehat seperti sekarang, maka saya akan mencalonkan diri,” ujar Biden dalam sebuah wawancara yang tayang di World News Tonight ABC, seperti dilansir Bernama, Kamis (23/12).
Sebelumnya, Biden telah mendapatkan sorotan negatif atas kepemimpinannya selama satu tahun terakhir. Ia juga sempat mendapat kecaman atas keputusan memberlakukan kembali kebijakan yang diadopsi saat era kepemimpinan Trump mengenai migran dan pencari suaka di perbatasan Meksiko.
Menurut laporan, Biden memberlakukan kembali kebijakan yang memuat ketentuan bahwa para pencari suaka harus tetap berada dan menunggu di Meksiko hingga klaim mereka diproses. Kelompok advokasi migran mengatakan bahwa mengembalikan program ‘Remain in Mexico’ akan memicu kejahatan dan kekerasa di kamp-kamp yang ada di perbatasan.
Sebelumnya, Biden, yang resmi menjabat sebagai Presiden AS pada 20 Januari lalu menangguhkan kebijakan tersebut. Ia bahkan mengatakan bahwa itu adalah ketentuan yang sangat tidak manusiawi.
Namun, Biden kemudian diperintahkan oleh pengadilan untuk melanjutkan kebijakan Remain in Mexico. Baik Pemerintah AS maupun Meksiko kemudian setuju untuk kembali memberlakukan ketentuan tersebut.
Selain itu, Pemerintah AS yang dipimpin Biden saat ini juga mempertahankan satu kebijakan perbatasan lainnya di era Trump, yang dikenal sebagai Title 42. Dengan aturan di dalamnya, dimungkinkan pengusiran cepat terhadap migran dilakukan dengan alasan kesehatan masyarakat.