REPUBLIKA.CO.ID, PACITAN -- Berbagai upaya terus dilakukan oleh Rumah Zakat guna memberikan layanan terbaik dan menjamin kepuasan bagi para donatur serta memastikan program yang diluncurkan tepat sasaran dapat memberi lebih banyak manfaat bagi masyarakat luas.
Setelah sebelumnya di launching Watumejo Mangrove Park sebagai upaya untuk mengelaborasi potensi desa diantaranya sektor ekonomi dan pariwisata.
Hal tersebut berbanding lurus dengan tingkat kunjungan masyarakat yang semakin tinggi ke lokasi konservasi untuk mengeksplor potensi desa mulai dari wisata perahu susur sungai, konservasi mangrove, tambak bandeng, spot selfie dengan berbagai varian background (sungai, laut, tebing, hutan dan sebagainya).
Bukan tanpa alasan, kehadiran pengunjung mulai meninggalkan sampah utamanya plastik. Selain sampah plastik yang sudah ada sebelumnya di kawasan konservasi yang terbawa arus sungai saat ini ditambah dengan sampah dari pengunjung.
Program ecobrik ini diharapkan mampu mengatasi masalah sampah di kawasan ini. Diadakan setiap tanggal 17 tiap bulan yang dirangkai dengan kegiatan doa bersama, bersih pantai dan tanam rawat mangrove dengan menghadirkan Anita Bidaryati praktisi dan pegiat sampah dari komunitas GURITAN, Jum’at (17/12).
Kegiatan bulan ini terasa spesial dengan kehadiran tim funding Rumah Zakat area Jawa, Luis. Turut membersamai kunjungan beliau diantaranya Perwakilan IMONEYQ, Perwakilan LAZ Nur Hidayah, Perwakilan YBM PLN, BM Rumah Zakat Malang, BM Rumah Zakat Surabaya, BM Rumah Zakat Kediri, BM Rumah Zakat Solo, BM Rumah Zakat Yogyakarta beserta teman teman PH dari masing masing cabang.
"Terima kasih kami sampaikan kepada Rumah Zakat beserta para donatur yang telah membersamai dan mensupport kegiatan ini dengan luar biasa, semoga kerja sama ini akan terus bisa kita lanjutkan sampai benar benar tercipta dan terwujud mimpi untuk menjadikan masyarakat tangguh," ungkap Slamet Riyadi Ketua Kelompok Jangkar Segoro Kidul.