Jumat 24 Dec 2021 13:44 WIB

Pelatih Singapura Soroti Kualitas Individu Pemain Indonesia di Semifinal Kedua Piala AFF

Singapura mengantisipasi kecepatan para pemain Indonesia di semifinal kedua Piala AFF

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Israr Itah
Pelatih kepala Singapura, Tatsuma Yoshida bereaksi di pinggir lapangan saat pertandingan leg pertama semifinal Piala Suzuki AFF 2020 antara Singapura dan Indonesia di Singapura, Rabu, 22 Desember 2021.
Foto: AP/Suhaimi Abdullah
Pelatih kepala Singapura, Tatsuma Yoshida bereaksi di pinggir lapangan saat pertandingan leg pertama semifinal Piala Suzuki AFF 2020 antara Singapura dan Indonesia di Singapura, Rabu, 22 Desember 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Pelatih timnas Singapura Tatsuma Yoshida mengakui leg kedua semifinal Piala AFF 2020 nanti akan menjadi sangat sulit bagi timnya. Singapura harus mengalahkan Indonesia dalam duel semifinal kedua di Stadion Nasional, Singapura, Sabtu (25/12). Kemenangan berapa pun akan mengantar pemenang laga ini menuju final. 

"Indonesia lawan yang bagus dengan pemain yang bagus juga. Jika saya ditanya soal pemain yang saya antisipasi, ada nomor 10 (Egy Maulana Vikri) yang saya dengar dia akan mulai bermain," kata Tatsuma dalam konferensi pers jelang laga, Jumat (24/12).

Baca Juga

Egy menjadi kekuatan baru bagi Indonesia setelah bergabung dengan tim. Mendarat di Singapura satu hari sebelum semifinal leg pertama membuat laga besok menjadi aksi perdana Egy di Piala AFF 2020, jika diturunkan pelatih Shin Tae-yong.

Tatsuma pun memuji kecepatan pemain Indonesia. Dia tidak ragu menunjuk Witan Sulaeman, Ramai Rumakiek, Ezra Walian, dan Pratama Arhan yang unggul soal kecepatan.

"Saya juga mengantisipasi duo bek tengah mereka seperti nomor 30 (Elkan Baggott) dan nomor 28 (Alfeandra Dewangga. Ada juga nomor 15 (Ramai Rumakiek) dan pemain lain yang saya pikir berbahaya," kata Tatsuma.

Sementara itu bek timnas Singapura Irfan Fandi mengakui permainan cepat Indonesia membuat Singapura harus menghentikan lawan. Dia menyebut sudah ada evaluasi dari leg pertama agar tim bisa bermain lebih baik di semifinal kedua nanti.

"Pada leg pertama, kami tidak terlalu terorganisasi seperti apa yang seharusnya kami lakukan sehingga kami kebobolan di babak pertama. Jadi di leg kedua kami harus lebih terorganisasi lagi," kata Irfan.

"Mungkin secara individu kami kurang cepat (dari Indonesia), tapi sebagai tim kami memiliki semangat dan tidak akan menyerah. Sehingga kami akan melawan dengan kerja tim dan kerja keras," kata Irfan, pemain berdarah Pacitan, Jawa Timur, dari garis ayahnya Fandi Ahmad yang merupakan penyerang legendaris Singapura.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement