Jumat 24 Dec 2021 14:07 WIB

Kiai Said Bergembira Atas Kemenangan Gus Yahya di Muktamar

Kiai Said berharap, semua pihak harus tetap bergantengan tangan untuk membesarkan NU.

Ketua Umum PBNU terpilih Yahya Cholil Staquf (kiri) berpelukan dengan mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj (kanan) usai pemilihan Ketua Umum PBNU pada Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 di Universitas Lampung, Lampung, Jumat (24/12/2021). Yahya Cholil Staquf terpilih sebagai Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 pada Muktamar NU ke-34 mengalahkan Said Aqil Siradj.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Ketua Umum PBNU terpilih Yahya Cholil Staquf (kiri) berpelukan dengan mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj (kanan) usai pemilihan Ketua Umum PBNU pada Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 di Universitas Lampung, Lampung, Jumat (24/12/2021). Yahya Cholil Staquf terpilih sebagai Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 pada Muktamar NU ke-34 mengalahkan Said Aqil Siradj.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj turut merasa gembira atas terpilihnya KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketum PBNU masa khidmat 2021-2026. "Saya sangat bangga, bersyukur, gembira atas keberhasilan Gus Yahya dalam Muktamar ini," ujar Kiai Said saat sambutan usai penghitungan suara dalam sidang pleno V Muktamar ke-34 NU di Universitas Lampung (Unila), Bandar Lampung, Jumat (24/12). 

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqofah Jakarta Selatan ini menjelaskan, bahwa Gus Yahya adalah cicit dari guru ayahnya. Menurut Kiai Said, saat mondok di Jombang, ayahnya juga sempat berguru kepada kakek buyut Gus Yahya yang bernama Kiai Kholil Harun. 

"Ayah saya belajar Allfiyah di bawah bimbingan Kiai Kholil Harun," kata Kiai Said.

Karena itu, Kiai Said mendoakan Gus Yahya agar selalu diberikan kekuatan lahir dan batin oleh Allah SWT. Dia juga berharap, Gus Yahya bisa memimpin NU menjadi organisasi yang lebih baik lagi. 

"Mudah-mudahan Allah memberikan kekuatan lahir batin pada beliau, sehingga mampu memimpin NU ke depan, lebih baik lagi lebih sempurna lagi," ucap Kiai Said. 

Selain itu, Kiai Said juga bersyukur dengan suksesnya Muktamar ke-34 NU kali ini. Meskipun pada awalnya ada ketegangan, tapi pada akhirnya Muktamar tahun ini bisa dilaksanakan dengan sejuk dan damai. 

"Tidak ada lagi kecuali saya bersyukur pada Allah bahwa Muktamar berjalan baik, aman tentram, meskipun katanya awalnya sebelumnya agak panas, yang jelas selesai dengan damai, aman, ketawa," kata kiai kelahiran Cirebon ini. 

Terakhir, Kiai Said kemudian mengajak kepada semua pihak untuk melupakan ketegangan-ketegangan yang terjadi di dalam sidang pleno Muktamar. Ke depannya, menurut dia, semua pihak harus tetap bergantengan tangan untuk membesarkan NU. 

"Mati Kita lupakan yang terjadi kemairn. Kita bergandengan tangan memebesarkan Nahdlatul Ulama. Dan saya walaupun misalkan tidak jadi Pengurus, tetap akan mendakwahkan Islam Aslussunah wal Jamah Nahdlatul Ulama (Aswaja NU).  

"Saya tetap akan menyebarkan Islam wasatiyah, Islam yang moderat dan toleran. Jadi pengurus atau gak jadi pengurus itu adalah prinsip saya. Semampu saya," jelas Kiai Said.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement