REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Putri sulung Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Wahid, memiliki harapan besar kepada KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) yang baru saja terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam Muktamar ke-34 NU di Bandar Lampung, Jumat (24/12). Alissa berharap mantan juru bicara ayahnya tersebut mengembalikan kekuatan NU sebagai pendorong untuk kemaslahatan bangsa.
"Harapan kita tentu saja Gus Yahya bisa memimpin NU untuk mengembalikan kekuatan NU sebagai pendorong ke perubahan sosial ke arah kemaslahatan bangsa," ujar Alissa saat diwawancara usai proses pemilihan Ketum PBNU di Muktamar ke-34 NU yang digelar di Universitas Lampung (Unila). Perempuan bernama lengkap Alissa Qotrunnada Munawaroh ini menjelaskan, dulu NU telah ikut melahirkan Indonesia. Sekarang, kata dia, NU yang kini dipimpin Gus Yahya harus bisa melahirkan kemaslahatan bangsa.
"Sekarang, NU harus ikut melahirkan kemaslahatan bangsa. Rakyat adil makmur sentosa itu itu harus benar-benar terwujud dengan kontribusi NU yang besar," ucap Alissa.
Menurut Alissa, hal itu sebenarnya juga sudah beberapa kali disampaikan Gus Yahya. Karena itu, sekarang warga Nahdliyin harus menagih janji Gus Yahya tersebut.
"Jadi sekarang kita akan menagihnya. Itu adalah menagih pandangan Gus Yahya sebelum ini bahwa berpolitik itu harus berpolitik yang mengedepankan kemaslahatan, bukan pokitik kekuasaan semata," kata Alissa. "Jadi aspirasi politik tidak bisa hanya untuk mendapatkan kekuasaan atau posisi, tetapi harus melahirkan kemaslahatan umat dan kemaslahatan bangsa."
Seperti diketahui, Gus Yahya pernah menjadi Juru Bicara Presiden saat Gus Dur berkuasa pada 1999-2001. Kiai kelahiran Rembang 16 Februari 1966 ini baru saja terpilih sebagai Ketum PBNU di Muktamar ke-34 NU di Bandar Lampung.
Gus Yahya adalah salah satu putra dari KH Muhammad Cholil Bisri, pengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin di Leteh, Rembang, Jawa Tengah. Kakeknya juga seorang tokoh besar NU, yaitu KH Bisri Mustofa. Dia juga merupakan kakak kandung Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut).