REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Badan-badan intelijen Amerika Serikat (AS) telah menilai bahwa Arab Saudi sekarang secara aktif memproduksi rudal balistik sendiri dengan bantuan China. Menurut tiga sumber yang mengetahui intelijen terbaru, Riyadh diketahui telah membeli rudal balistik dari Beijing di masa lalu.
Gambar satelit yang diperoleh CNN menunjukkan bahwa Saudi saat ini sedang memproduksi senjata setidaknya di satu lokasi. Menurut dua sumber yang mengetahui berita terbaru, pejabat AS di berbagai lembaga, termasuk Dewan Keamanan Nasional di Gedung Putih, telah diberi pengarahan dalam beberapa bulan terakhir tentang intelijen rahasia yang mengungkapkan beberapa transfer skala besar teknologi rudal balistik sensitif antara China dan Arab Saudi.
Beberapa anggota parlemen bahkan telah diberi pengarahan selama beberapa bulan terakhir. Mereka mengetahui tentang intelijen baru seputar transfer teknologi rudal balistik antara Arab Saudi dan China.
Mengingat keadaan negosiasi saat ini dengan Iran, program rudal Saudi bisa membuat masalah yang sudah pelik menjadi lebih sulit. Teheran tidak akan setuju untuk berhenti membuat rudal balistik jika Riyadh mulai memproduksi sendiri.
"Sementara perhatian yang signifikan telah difokuskan pada program rudal balistik besar Iran, pengembangan Arab Saudi dan sekarang produksi rudal balistik belum mendapat tingkat pengawasan yang sama," kata ahli senjata dan profesor di Middlebury Institute of International Studies, Jeffrey Lewis.