Jumat 24 Dec 2021 20:46 WIB

Uang Beredar Capai Rp Rp 7.572,2 Triliun

Pertumbuhan uang bereda pada November salah satunya dipengaruhi penyaluran kredit.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Fuji Pratiwi
Seorang melintas didepan pintu berlogo Bank Indonesia di Jakarta (ilustrasi). Bank Indonesia mencatat, uang beredar pada November 2021 sebesar Rp 7.572,2 triliun.
Foto: Prayogi/Republika
Seorang melintas didepan pintu berlogo Bank Indonesia di Jakarta (ilustrasi). Bank Indonesia mencatat, uang beredar pada November 2021 sebesar Rp 7.572,2 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia merilis likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada November 2021 tumbuh meningkat. Posisi M2 pada November 2021 tercatat sebesar Rp 7.572,2 triliun atau tumbuh 11,0 persen (yoy).

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyampaikan, nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 10,5 persen (yoy). "Peningkatan tersebut didorong oleh akselerasi uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 14,7 persen (yoy) dan uang kuasi sebesar 7,0 persen (yoy)," kata Erwin dalam keterangan pers.

Baca Juga

Pertumbuhan M2 pada November 2021 dipengaruhi oleh penyaluran kredit dan Aktiva Luar Negeri Bersih. Penyaluran kredit tumbuh sebesar 4,4 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 3,0 persen (yoy).

Aktiva Luar Negeri Bersih juga tumbuh 10,6 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Oktober 2021 sebesar 5,7 persen (yoy). Sementara itu, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) tumbuh stabil sebesar 30,4 persen (yoy).

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement