Sabtu 25 Dec 2021 11:50 WIB

Nataru, Kapolri: Personil TNI-Polri Sinergi Beri Rasa Aman

Penguatan prokes dilakukan untuk antisipasi lonjakan kasus Covid pasca-nataru

Rep: Mabruroh/ Red: Budi Raharjo
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengunjungi gereja katedral saat malam Misa Natal di Gereja Katedral, Jakarta pada Jumat (24/12).
Foto: Mabes Polri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengunjungi gereja katedral saat malam Misa Natal di Gereja Katedral, Jakarta pada Jumat (24/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengunjungi gereja katedral saat malam Misa Natal di Gereja Katedral, Jakarta pada Jumat (24/12). Dalam kunjungannya tersebut, Sigit ingin memastikan bahwa gereja memberikan pelayanan dan pengamanan yang maksimal dan optimal sepanjang perayaan ibadah Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru). 

“Kami juga dalam kesempatan ini, memastikan akan memberikan pelayanan dan pengamanan secara optimal," kata Sigit usai mengecek penerapan prokes di Gereja Katedral, dalam siaran pers, Sabtu (25/12).

Hal itu disampaikan Sigit saat meninjau langsung penerapan protokol kesehatan (prokes) di Gereja Katedral. Selain katedral, Sigit bersama dengan Ketua DPR RI Puan Maharani dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa juga melakukan pengecekan di Gereja GPIB Paulus Jakarta.

Sigit menegaskan, bahwa personel TNI-Polri dan pihak terkait lainnya, akan terus bersinergi untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang menjalani ibadah Natal serta Tahun Baru mendatang. 

"Tentunya didukung oleh Pak Panglima dengan seluruh jajaran TNI, untuk memastikan bahwa seluruh rangkaian pelaksanaan ibadah perayaan Natal dan juga yang akan terus berjalan sampai Tahun Baru nanti, betul-betul berjalan aman lancar dan sukses," ujar mantan Kapolda Banten itu. 

Selama kunjungan, Sigit melakukan pengecakan terhadap jumlah kapasitas jemaat yang melakukan ibadah secara langsung. Mereka juga menggunakan aplikasi peduli lindungi sebelum memasuki gereja. “Sebagaimana diatur bahwa saat ini dilaksanakan dengan kapasitas 50 persen dan sisanya dilaksanakan secara virtual," kata Sigit. 

Upaya-upaya penguatan prokes tersebut dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus aktif virus corona pasca-periode Natal dan Tahun Baru. Mengingat, pada tahun sebelumnya, terjadi lonjakan kasus Covid-19.

Karenanya tahun lalu menjadi pembelajaran dan evaluasi bagi semua pihak, agar hal yang serupa tidak kembali terulang. Dengan begitu, tren positif pengendalian Covid-19 yang dewasa ini sudah baik dapat dipertahankan meskipun usai Nataru. 

Dengan penanganan dan pengendalian Covid-19 yang terus berjalan optimal, Sigit berharap, tidak ada lonjakan di akhir hingga awal tahun 2022 mendatang. Apalagi ditengah varian baru Omicron, di mana banyak negara tengah mengalami lonjakan kasus. 

"Apalagi saat ini kita tahu bahwa varian baru sedang berkembang hampir 160 negara dan delapan sudah masuk ke Indonesia. Sehingga mau tidak mau kita tetap harus laksanakan protokol kesehatan secara kuat,” kata mantan Kabareksrim Polri ini.

“Karena itu kami ucapkan terima kasih atas pelaksanaan yang ada. Sehingga proses perayaan Natal tetap bisa berjalan walaupun dengan prokes yang ketat," kata Sigit menambahkan.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement