REPUBLIKA.CO.ID, VATICAN CITY - Malam Natal khusyuk di Basilika Santo Petrus dihadiri oleh pembatasan peserta. Jamaah dibatasi karena Covid-19 menjadi sekitar seperlima dari sebelum pandemi yakni sekitar 2.000 orang pada Jumat (24/12) malam waktu setempat.
Dalam pesan Natalnya Paus Fransiskus mengatakan, orang yang acuh tak acuh terhadap orang miskin sama dengan menghina Tuhan.
Mengenakan jubah putih, Paus Fransiskus memulai pesan Natalnya dengan tema bahwa Yesus Kristus dilahirkan tanpa apa-apa. Dia pun mendesak semua orang untuk memandang segala sesuatu melampaui semua 'lampu dan dekorasi' serta mengingat pada yang paling membutuhkan.
"Saudara-saudari, berdiri di depan buaian, kita merenungkan apa yang sentral, melampaui semua lampu dan dekorasi, yang indah. Kita merenungkan anak itu,” katanya dalam homili Misa yang dirayakan bersama lebih dari 200 kardinal, uskup dan imam.
Pasu Fransiskus (85 tahun) pekan lalu mengatakan bayi Yesus yang lahir dalam kemiskinan harus mengingatkan orang bahwa melayani orang lain lebih penting daripada mencari status atau menghabiskan seumur hidup untuk mengejar kesuksesan. "Di dalam mereka (orang miskin) dia ingin dihormati," kata Paus yang telah menjadikan pembelaan orang miskin sebagai landasan kepausannya.
"Pada malam cinta ini, semoga kita hanya memiliki satu ketakutan: yaitu menyinggung cinta Tuhan, menyakitinya dengan meremehkan orang miskin dengan ketidakpedulian kita. Yesus sangat mencintai mereka, dan suatu hari mereka akan menyambut kita di surga," katanya.
Paus menjelaskan bahwa orang-orang yang pertama melihat Yesus ketika bayi adalah orang-orang yang bekerja atau para penggembala. Paus Fransiskus mengatakan tenaga kerja harus memiliki martabat dan meratapi banyak orang meninggal dalam kecelakaan kerja di seluruh dunia.
"Pada hari Kehidupan, mari kita ulangi, tidak ada lagi kematian di tempat kerja! Dan mari kita berkomitmen untuk memastikan ini," katanya.
Organisasi Buruh Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (ILO) memperkirakan ada lebih dari satu juta kematian terkait pekerjaan setiap tahun. Pada Sabtu (25/12), Fransiskus akan menyampaikan berkat dan pesan "Urbi et Orbi" (ke kota dan dunia) dua kali setahun dari balkon tengah Basilika Santo Petrus.