REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin menyinggung tentang Islamofobia dalam konferensi pers tahunannya. Dia menekankan bahwa aksi menghina Nabi Muhammad bukan termasuk bentuk kebebasan berekspresi.
“(Penghinaan terhadap Nabi Muhammad) adalah pelenggaran kebebasan beragama dan pelanggaran perasaan suci orang-orang yang memeluk Islam,” ujar Putin, dkutip laman kantor berita Rusia, TASS, Jumat (24/12).
Putin mengatakan, umat dan para pemimpin dunia Islam harus mengingatkan tentang hal tersebut kepada petinggi-petinggi negara non-Muslim. Ia menilai itu merupakan salah satu upaya untuk melawan Islamofobia.
Putin mengaku menghormati dan mengapresiasi kebebasan artistik secara umum. Namun dia memperingatkan, hal itu memiliki batas dan tak boleh melanggar kebebasan lain. Putin menjelaskan, Rusia sudah berkembang menjadi negara yang beragam, Warga Rusia, kata dia, terbiasa menghormati tradisi satu sama lain.
Namun, Putin melihat, budaya menghormati perbedaan seperti yang berlangsung di Rusia, tak terlihat di sejumlah negara lain di dunia. Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menyambut pernyataan Putin perihal penghinaan terhadap Nabi Muhammad bukan bentuk kebebasan berekspresi.
“Saya menyambut baik pernyataan Presiden Putin, yang menegaskan kembali pesan saya bahwa menghina nabi suci kami (Muhammad) bukanlah kebebasan berekspresi,” kata Khan lewat akun Twitter pribadinya, dikutip Mehr News Agency.