REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Pemerintah Inggris mengecam aksi penembakan rudal balistik oleh Iran dalam latihan militernya. Mereka menilai, tindakan tersebut merupakan ancaman, tak hanya bagi kawasan, tapi juga dunia.
“Tindakan ini (penembakan rudal balistik) merupakan ancaman keamanan regional dan internasional, dan kami menyerukan Iran untuk segera menghentikan kegiatannya,” kata Kementerian Luar Negeri Inggris dalam sebuah pernyataan pada Jumat (24/12), dikutip laman Asharq Al-Awsat.
Iran pun segera merespons kecaman Inggris. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan, pernyataan Inggris terkait latihan militernya merupakan bentuk campur tangan dalam kapasitas pertahanan Iran. Menurut komandan militer Iran, latihan yang digelar negaranya, termasuk dengan menembakkan rudal balistik, dimaksudkan untuk memberi peringatan kepada Israel.
Iran mengatakan, rudal balistiknya memiliki daya jangkau hingga 2.000 kilometer. Dengan kemampuan seperti itu, Teheran dapat membidik pangkalan militer Israel dan sekutunya, Amerika Serikat (AS), di kawasan Timur Tengah. Pada Rabu (22/12) lalu, penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan bertemu dengan penasihat keamanan nasional Israel Eyal Hulata di Tel Aviv. Ancaman yang ditimbulkan Iran menjadi fokus pembahasan mereka.
“Delegasi (AS) membahas perlunya menghadapi semua aspek ancaman yang ditimbulkan Iran, termasuk program nuklirnya, aktivitas destabilisasi di kawasan, dukungan untuk kelompok proksi teroris,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Al Arabiya.
Akhir bulan lalu, militer Israel mengatakan mereka sedang mempersiapkan semua kemungkinan skenario untuk menyerang Iran. “Saya tidak akan membahas detail kebijakan, tapi seperti yang telah kami sampaikan sebelumnya, kami sedang mempersiapkan semua kemungkinan (untuk menyerang Iran),” kata juru bicara militer Israel Brigadir Jenderal Ran Kochav pada Selasa (30/11), dikutip laman Middle East Monitor.
Menurut Kochav, militer Israel sudah meningkatkan level kesiapannya. Bidang militer dan operasional sudah berada di garis depan guna mencegah Iran mempersiapkan atau membangun dirinya di arena utara. “Ketika saya mengatakan bahwa kami mempercepat rencana kami melawan Iran, maksud saya persis seperti itu,” ujarnya.