REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Norwich City Dean Smith dan manajer Chelsea Thomas Tuchel mengkritik keputusan otoritas Liga Primer Inggris yang melanjutkan jadwal pertandingan padat meskipun Inggris diguncang varian Omicron. Keduanya menyebut keputusan itu 'gila'.
Tiga dari sembilan pertandingan Boxing Day ditunda karena tim-tim kekurangan pemain. Klub-klub Liga Inggris melaporkan 90 orang positif terpapar Covid-19 pekan lalu. Namun setelah bertemu dengan para manajer klub Liga Inggris awal pekan ini, otoritas liga memutuskan mengesampingkan penghentian pertandingan.
"Jadwal Boxing Day biasanya sulit tetapi saat ini hampir mustahil dipenuhi karena mengharuskan pemain bermain dua kali dalam 48 jam," kata Dean Smith seperti dikutip laman Daily Mail, Ahad (26/12).
"Gila saja kami harus memainkan dua pertandingan dalam waktu 48 jam dan harus ada pertanyaan terhadap integritas kompetisi ketika tim yang berkurang kekuatannya harus tetap bermain," sambung dia.
Smith yang timnya menempati urutan ke-20 bakal melawat ke kandang Crystal Palace pada Selasa. Dia menilai krisis Covid telah membahayakan keselamatan pemain.
Sementara itu, Tuchel yang akan memimpin timnya menghadapi Aston Villa Senin (27/12) dini hari WIB, mendukung usulan manajer Manchester United Ralf Rangnick agar menerapkan kembali aturan lima pemain pengganti. "Saya ingin mendorong lima pergantian pemain karena lima pergantian pemain dilakukan untuk melindungi para pemain selama masa sulit ketika Covud merebak," kata Tuchel.
Liga Primer lain dari pada yang lain karena tidak seperti umumnya liga-liga besar Eropa yang tetap menerapkan aturan pergantian lima pemain. Liga Primer kembali pada aturan tiga pergantian pemain seperti berlaku sebelum pandemi.