REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program studi (prodi) Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika), sukses menggelar seminar online yang bertajuk ‘Computer Vision & Aplikasi Artificial Intelligence (AI)’. Kegiatan ini digelar secara daring, melalui zoom dengan menghadirkan Arif Rama Syarif, selaku Founder Yayasan Komunitas Open Source, Rabu (22/12).
Arif menjelaskan, Computer Vision merupakan bidang ilmu yang memungkinkan sebuah computer, dapat melihat objek disekitarnya. Tujuan ‘melihat’ ini, nantinya komputer dapat menganalisis sendiri gambar didepannya, sehingga informasi tersebut dapat berubah menjadi perintah tertentu.
“Fungsi lain dari Computer Vision yaitu mempermudah dalam mendapatkan informasi yang lebih jelas, dapat digunakan untuk peningkatan kualitas gambar. Selain itu juga dapat digunakan untuk menganalisis, serta membantu komputer dalam memahami objek,” ujar Arif dalam rilis yang diterima, Jumat (24/12).
Ia menambahkan, image processing terbukti menjadi alat yang efektif untuk analisis di berbagai bidang dan aplikasi, contohnya sektor pertanian. Jenis teknik pencitraan seperti termal, fluoresensi, spektral hiper dan pencitraan berbasis fitur fotometrik (RGB) yang telah memberikan kontribusi signifikan.
“Pemrosesan gambar bersama, dengan ketersediaan komunikasi jaringan dapat mengubah situasi untuk mendapatkan saran ahli dengan baik dalam waktu dan dengan harga terjangkau, karena pengolahan citra adalah alat yang efektif untuk analisis parameter. Kita bisa mencoba untuk mengimplementasikan Computer Vision dan AI dengan menggunakan AutoML Vision,” imbuhnya.
Ahmad Setiadi, selaku kaprodi RPL Universitas BSI sangat mengapresiasi materi yang dibawakan, untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dasar mahasiswa mengenai Computer Vision dan aplikasi Artificial Intelligence.
“Saya berharap dengan adanya seminar online ini, mahasiswa prodi RPL Universitas BSI, semakin termotivasi untuk mengikuti kegiatan perkuliahan, serta memiliki wawasan mengenai peluang kerja khususnya pada bidang rekayasa perangkat lunak,” tuturnya.