REPUBLIKA.CO.ID, CAYENNE -- Teleskop luar angkasa termutakhir diluncurkan dengan roket dari pantai timur laut Amerika Selatan Sabtu (25/12) pagi. Benda ini menjadi observatorium ilmu antariksa perdana pada dekade berikutnya.
Teleskop inframerah revolusioner senilai sembilan miliar dolar ini bernama Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA. Dibangun untuk memberi dunia pandangan sekilas pertama tentang awal alam semesta.
Benda itu di dalam ruang kargo roket Ariane 5 yang diluncurkan sekitar pukul 07.20 waktu setempat dari Pangkalan peluncuran European Space Agency (ESA) di Guyana Prancis. Hitungan mundur yang dilakukan dalam bahasa Prancis ini disiarkan langsung di webcast NASA-ESA.
Peluncuran ini mengakhiri pembuatan proyek selama beberapa dekade yang membuahkan hasil setelah bertahun-tahun mengalami penundaan berulang dan pembengkakan biaya. "Dari hutan hujan tropis ke tepi waktu itu sendiri, James Webb memulai perjalanan kembali ke kelahiran alam semesta," kata komentator NASA saat kendaraan peluncuran dua tahap, dilengkapi dengan pendorong roket padat ganda, menderu landasan peluncuran ke langit berawan.
Setelah 27 menit, perjalanan hipersonik ke luar angkasa, instrumen seberat 14.000 pon dilepaskan dari tahap atas roket buatan Prancis sekitar 865 mil di atas Bumi. Secara bertahap proses itu akan membentang hingga hampir seukuran lapangan tenis selama 13 hari saat berlayar sendiri.
Video langsung yang diambil oleh kamera yang dipasang di bagian atas roket menunjukkan Webb meluncur dengan lembut. Momen ini pun mengundang sorakan dan tepuk tangan dari para insinyur penerbangan yang gembira di pusat kendali misi.
Pengendali penerbangan mengonfirmasi beberapa saat kemudian, saat rangkaian energi surya Webb dikerahkan, bahwa catu dayanya berfungsi. Meluncur di angkasa selama dua minggu lagi, teleskop Webb akan mencapai tujuannya di orbit matahari 1 juta mil dari Bumi atau sekitar empat kali lebih jauh dari bulan.
Jalur orbit khusus Webb akan membuatnya tetap sejajar dengan Bumi saat planet dan teleskop mengelilingi matahari secara bersamaan. Sebagai perbandingan, pendahulu Webb yang berusia 30 tahun, Teleskop Luar Angkasa Hubble, mengorbit Bumi dari jarak 340 mil, keluar masuk bayangan planet setiap 90 menit.
Teleskop yang diambil dari nama orang yang mengawasi NASA melalui sebagian besar dekade pembentukannya pada 1960-an ini sekitar 100 kali lebih sensitif daripada Hubble. Diharapkan benda ini dapat mengubah pemahaman para ilmuwan tentang alam semesta dan tempat manusia di dalamnya.
Administrator NASA Bill Nelson berbicara pada siaran web peluncuran melalui tautan video, mengutip Alkitab dan memuji teleskop baru sebagai mesin waktu yang akan menangkap cahaya dari awal penciptaan. Webb terutama akan melihat kosmos dalam spektrum inframerah, memungkinkannya untuk mengintip melalui awan gas dan debu tempat bintang-bintang dilahirkan, sementara Hubble telah beroperasi dengan panjang gelombang optik dan ultraviolet.
Cermin utama teleskop baru terdiri dari 18 segmen heksagonal logam berilium berlapis emas. Ini memiliki area pengumpulan cahaya yang jauh lebih besar, memungkinkannya mengamati objek pada jarak yang lebih jauh, sehingga lebih jauh ke masa lalu, daripada Hubble atau teleskop lainnya.
Para astronom menyatakan pembaruan ini akan memberikan gambaran sekilas tentang kosmos yang belum pernah terlihat sebelumnya, yang terjadi hanya 100 juta tahun setelah Big Bang. Pandangan Hubble mencapai sekitar 400 juta tahun setelah Big Bang, periode tepat setelah galaksi pertama diyakini telah terbentuk.
Selain meneliti pembentukan bintang dan galaksi paling awal, para astronom ingin mempelajari lubang hitam supermasif yang diyakini menempati pusat galaksi jauh. Instrumen Webb juga membuatnya ideal untuk mencari bukti atmosfer yang berpotensi mendukung kehidupan dan mengamati dunia yang lebih dekat dengan Bumi, seperti Mars dan bulan es Saturnus, Titan.
Teleskop tersebut merupakan kolaborasi internasional yang dipimpin oleh NASA dalam kemitraan dengan badan antariksa Eropa dan Kanada. Northrop Grumman Corp adalah kontraktor utama. Kendaraan peluncuran Arianespace adalah bagian dari kontribusi Eropa.
"Dunia memberi kami teleskop ini, dan kami menyerahkannya kembali ke dunia hari ini," ujar direktur program Webb untuk NASA Gregory Robinson.
Webb dikembangkan dengan biaya 8,8 miliar dolar AS, dengan biaya operasional diproyeksikan membawa total harga menjadi sekitar 9,66 miliar dolar AS. Jumlah itu jauh lebih tinggi dari yang direncanakan ketika NASA sebelumnya menargetkan peluncuran 2011.
Operasi astronomi teleskop yang akan dikelola dari Space Telescope Science Institute di Baltimore ini diharapkan akan dimulai pada musim panas 2022. Itu sekitar enam bulan penyelarasan dan kalibrasi cermin dan instrumen Webb.
Saat itulah NASA berharap untuk merilis kumpulan gambar awal yang diambil oleh Webb. Webb dirancang untuk bertahan hingga 10 tahun. Dwina Agustin/reuters