Ahad 26 Dec 2021 17:32 WIB

Ratu Inggris Rindu Suami di Momen Natal

Ratu Elizabeth menghabiskan Natal di Kastil Windsor untuk tahun kedua berturut-turut.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Ratu Inggris Elizabeth II berbicara untuk perayaan Natal di Kastil Windsor, Windsor, Inggris
Foto: Victoria Jones/Pool via AP
Ratu Inggris Elizabeth II berbicara untuk perayaan Natal di Kastil Windsor, Windsor, Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ratu Elizabeth II berbicara tentang kehilangan suaminya Pangeran Philip pada Sabtu (25/12). Dia mengingat binar di matanya dalam pesan Natal pribadi yang luar biasa kepada bangsa.

Sosok berusia 95 tahun itu mengatakan bahwa sementara Natal adalah saat kebahagiaan bagi banyak orang, itu bisa sulit bagi mereka yang kehilangan orang yang dicintai. Tahun ini khususnya, dia mengerti mengapa perasaan itu muncul, setelah kehilangan suami yang meninggal pada April setelah 73 tahun pernikahan.

Baca Juga

"Rasa pelayanan, keingintahuan intelektual, dan kapasitasnya untuk memeras kesenangan dari situasi apa pun semuanya tak tertahankan," kata Ratu dalam siaran perayaan pra rekaman tradisionalnya, memberi penghormatan kepada Pangeran Philip tersayang.

"Kelap-kelip jail itu seterang di akhir seperti ketika saya pertama kali melihatnya," katanya.

Ratu mengatakan dia tahu Pangeran Philip ingin keluarganya menikmati Natal. Meski sudah tidak ada sosok suaminya, perayaan Natal tetap akan ada sukacita.

Video ucapan Natal ini diberikan Ratu dengan posisi duduk di meja yang di atasnya berdiri foto dirinya dan Pangeran Philip. Mereka berdiri bergandengan tangan dan saling tersenyum. Foto itu diambil pada 2007, ketika pasangan itu menandai Ulang Tahun Pernikahan Berlian.

Untuk siaran tersebut, Ratu mengenakan bros safir yang dikenakan pada bulan madunya pada 1947 dan untuk potret Pernikahan Berlian. Foto-foto dirinya dan Pangeran Philip di berbagai tahap kehidupan mereka muncul di layar saat dia berbicara.

Ratu Elizabeth menghabiskan Natal di Kastil Windsor, sebelah barat London, untuk tahun kedua berturut-turut, jeda dari tradisi Kerajaan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Sebuah sumber istana mengatakan ini mencerminkan pendekatan kehati-hatian ketika varian omikron menyebar dengan cepat. Dengan angka infeksi Covid-19 harian Inggris yang mencapai rekor, Ratu pekan lalu membatalkan makan siang sebelum Natal bersama keluarganya, juga sebagai tindakan pencegahan.

Anggota keluarga dekat akan mengunjungi Ratu, termasuk putra sulungnya Pangeran Charles dan istrinya Camilla. Dia juga tidak diharapkan untuk tampil di depan umum.

Dalam kondisi normal, semua anggota Windsors berkumpul untuk Natal di salah satu rumahnya yang lain, perkebunan Sandringham di Inggris timur. Perjalanan mereka ke gereja terdekat untuk kebaktian Natal adalah pokok dari kalender Kerajaan.

Selain membahas kehilangan Pangeran Philip, Ratu juga berbicara tentang tahun Platinum Jubilee yang akan datang. Momen ini dimulai pada Februari dan akan menandai 70 tahun tahtanya. Dia adalah raja yang paling lama memerintah dalam sejarah Inggris, setelah pada 2015 melampaui nenek buyutnya Ratu Victoria.

"Untuk bersyukur atas perubahan besar selama 70 tahun terakhir, sosial, ilmiah dan budaya, dan juga untuk melihat ke depan dengan percaya diri," ujar Ratu berharap pada Platinum Jubilee.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement