Ahad 26 Dec 2021 17:57 WIB

Diguyur Hujan Deras, Enam Kecamatan di Lampung Selatan Banjir

Enam kecamatan di Lampung Selatan dilanda banjir usai diguyur hujan deras.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Bayu Hermawan
Banjir Lampung (ilustrasi)
Foto: Antara/Ardiansyah
Banjir Lampung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Hujan deras yang turun Sabtu sampai Ahad (26/12) dini hari, menyebabkan raturan rumah penduduk di enam kecamatan dalam Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, terendam banjir. Banjir setinggi kisaran 50 cm sampai satu meter tersebut merendam rumah warga, sawah dan kebun penduduk.

Berdasarkan keterangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan, Ahad (26/12), banjir di enam kecamatan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa dan korban luka-luka. Namun, warga yang rumah terendam banjir terpaksa mengungsi ke tanah lebih tinggi, untuk menghindari naiknya air bila terjadi hujan susulan.

Baca Juga

Kepala BPBD Lampung Selatan, Dulkahar, mengatakan enam kecamatan yang terdata terendam banjir yakni Kecamatan Kalianda, Penengahan, Candipuro, Sidomulyo, Waypanji, dan Katibung. "Ratusan rumah warga terendam banjir," kata Dulkahar dalam keterangan persnya, Ahad (26/12).

Dulkahar mengatakan, banjir yang merendam rumah warga dan sawah juga kebun dan kolam ikan warga terjadi setelah hujan turun deras pada Sabtu (25/12) petang hingga Ahad (26/12) dini hari. Saat memasuki bulan Desember 2021, kata dia, terjadi curah hujan yang cukup tinggi di Kabupaten Lampung Selatan.

Menurutnya, tim BPBD dan Tim Reaksi Cepat Pemkab Lampung Selatan masih mendata rumah warga yang terendam banjir, untuk mendapatkan bantuan. Dari pendataan sementara, tidak terdapat korban jiwa dan luka-luka dalam peristiwa banjir tersebut.

Dulkahar berharap warga tetap waspada karena curah hujan masih tinggi, dan terjadi angin kencang. Saat ini, petugas terus mencari solusi agar air yang merendam rumah warga segera surut dengan melakukan perbaikan drainase atau saluran kali.

Zainal, warga Desa Sidomulyo mengatakan, banjir terjadi karena curah hujan yang tinggi dan lebih dari tiga jam. Saluran air yang mengarah ke sungai tidak tertampung sehingga meluap dan menggenangi jalan dan rumah warga.

 "Kalau hujan turun lama memang sering terjadi banjir, karena sungai meluap ke jalan dan memasuki rumah warga. Tinggi air hampir 50 sentimeter," kata Zainal.

Zainal berharap, ratusan rumah warga yang terendam banjir tersebut, hendaknya segera diberikan bantuan, karena mereka tidak dapat memasak karena harus membereskan perabotan rumah tangga yang terendam banjir.  

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement