Ahad 26 Dec 2021 20:10 WIB

Polisi India Selidiki Ujaran Kebencian Anti-Muslim Pemimpin Hindu India

Kejahatan kebencian terhadap Muslim dan Kristen meningkat di India.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Polisi India Selidiki Ujaran Kebencian Anti-Muslim Pemimpin Hindu India. Seorang prajurit paramiliter berpatroli melewati sebuah toko yang terbakar di desa Rowa, sekitar 220 kilometer dari Agartala, di negara bagian Tripura, India, Rabu, 27 Oktober 2021. Ketegangan tinggi di beberapa bagian negara bagian Tripura pada Jumat setelah serangkaian serangan terhadap minoritas Muslim. Serangan itu sebagai pembalasan atas kekerasan terhadap umat Hindu di perbatasan Bangladesh awal bulan ini. Polisi mengatakan setidaknya satu masjid, beberapa toko dan rumah milik Muslim dirusak sejak Selasa. 
Foto: AP/Panna Ghosh
Polisi India Selidiki Ujaran Kebencian Anti-Muslim Pemimpin Hindu India. Seorang prajurit paramiliter berpatroli melewati sebuah toko yang terbakar di desa Rowa, sekitar 220 kilometer dari Agartala, di negara bagian Tripura, India, Rabu, 27 Oktober 2021. Ketegangan tinggi di beberapa bagian negara bagian Tripura pada Jumat setelah serangkaian serangan terhadap minoritas Muslim. Serangan itu sebagai pembalasan atas kekerasan terhadap umat Hindu di perbatasan Bangladesh awal bulan ini. Polisi mengatakan setidaknya satu masjid, beberapa toko dan rumah milik Muslim dirusak sejak Selasa. 

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Polisi yang berada di India utara pada Jumat (24/12) sedang menyelidiki sebuah acara  yang melibatkan para pemimpin agama Hindu menyerukan pembunuhan massal terhadap Muslim. Video pertemuan keagamaan di kota utara Haridwar, Uttarakhand itu menjadi viral awal pekan ini.

“Kami telah mencatat video yang menjadi viral dan menyebarkan kebencian melalui pidato provokatif terhadap agama tertentu. Kami juga telah meminta platform media sosial memblokir video tersebut,” kata Kepala Kepolisian Sektor Uttarakhand Ashok Kumar.

Baca Juga

Salah satu pembicara pada acara tersebut meminta banyak orang bersiap mati atau membunuh. “Seperti Myanmar, polisi, politikus, tentara, dan setiap umat Hindu di India harus mengambil senjata dan melakukan pembersihan ini. Tidak ada pilihan lain yang tersisa,” kata pria yang tidak diketahui identitasnya itu.

Sementara utusan lain mengatakan umat Hindu tidak perlu khawatir dipenjara karena membunuh Muslim. “Bahkan jika hanya 100 dari kita menjadi tentara dan membunuh dua juta dari mereka, kita akan menang,” ujar wanita itu.

Video memicu kemarahan meluas

Dilansir DW, Ahad (26/12), anggota parlemen Muslim Asaduddin Owaisi menanggapi seruan pembantaian umat Islam. “Ini adalah kasus hasutan yang jelas untuk genosida,” kata Owaisi dalam cicitannya.

Di sisi lain, kejahatan kebencian terhadap Muslim dan Kristen telah meningkat sejak Partai nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi berkuasa pada 2014. Setidaknya satu anggota BJP menghadiri pertemuan di Haridwar. Namun, baik partai maupun pemerintah belum mengomentari acara tersebut.

Saat ini, investigasi kriminal karena menghasut kebencian sedang berlangsung. Meskipun tidak ada penangkapan, tetapi polisi bersumpah tindakan tegas akan diambil terhadap yang bersalah.

Kasus tersebut telah didaftarkan di bawah bagian hukum India yang melarang mempromosikan permusuhan di antara kelompok-kelompok yang berbeda atas dasar agama. Jika terbukti bersalah, seorang terdakwa dapat menghadapi hukuman tiga tahun penjara.

https://www.dw.com/en/india-police-probe-anti-muslim-hate-speech-by-hindu-religious-leaders/a-60251175

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement