Senin 27 Dec 2021 00:26 WIB

Piala AFF: Pelatih Thailand Bangga, Pelatih Vietnam tak Bisa Berkata-kata

Thailand berhasil lolos ke final Piala AFF 2020 dengan agregat 2-0 lawan Vietnam

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pelatih kepala Thailand, Alexandre Polking bereaksi di pinggir lapangan saat pertandingan leg kedua semifinal Piala Suzuki AFF 2020 antara Thailand dan Vietnam di Singapura,  Ahad (26/12).
Foto: AP/Suhaimi Abdullah
Pelatih kepala Thailand, Alexandre Polking bereaksi di pinggir lapangan saat pertandingan leg kedua semifinal Piala Suzuki AFF 2020 antara Thailand dan Vietnam di Singapura, Ahad (26/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Thailand telah menyingkirkan juara bertahan, Vietnam, dari Piala AFF 2020 dan memastikan tempat mereka di final setelah hasil imbang tanpa gol di leg kedua semifinal mereka melengkapi kemenangan agregat 2-0, untuk berhadapan dengan Indonesia.

Performa bertahan yang impresif membuat Thailand membatasi Vietnam dengan hanya empat tembakan tepat sasaran tetapi mereka kehilangan kiper Chatchai Budprom karena cedera sementara bek kiri Theerathon Bunmathan akan absen pada leg pertama final setelah ia mendapat kartu kuning pada babak kedua.

Baca Juga

Mereka adalah satu-satunya cacat pada kinerja pelatih Alexandre Polking yang mengaku bangga dengan kerja keras anak asuhnya. "Saya sangat bangga dengan upaya yang dilakukan para pemain dalam bertahan, terutama di babak kedua, itu adalah penampilan yang luar biasa," kata Polking dikutip dari laman resmi AFF, Ahad (26/12).

"Ini menunjukkan semangat tim yang luar biasa dari cara para pemain berjuang satu sama lain, berdiri bersama dan menangani tekanan bola panjang dari Vietnam. Saya tidak pernah berpikir saya akan mengatakan bahwa saya sangat bangga dengan upaya defensif dan tentu saja kami harus lebih baik dengan bola, tetapi itu adalah masterclass dalam bertahan," tambahnya.

Sementara itu, dengan berakhirnya upaya mempertahankan gelar Vietnam di babak semifinal, pelatih Park Hang-seo mengatakan bahwa dia tidak akan berkomentar apakah dia merasa Vietnam tetap menjadi negara terkuat di Asia Tenggara atau tidak.

"Saya tidak memiliki penilaian untuk itu, tetapi saya yakin bahwa kami dapat bermain dengan semua tim di wilayah ini," kata Park. "Saya tidak tahu apa rencananya untuk masa depan, saya membutuhkan lebih banyak waktu, tetapi sederhana saja kami kalah dan kami harus menerimanya," tambahnya.

“Saya tidak punya kata lain untuk diucapkan," pungkas Park.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement