Senin 27 Dec 2021 07:38 WIB

Tim Dosen UMM Ciptakan Bakso Unik Berbahan Rumput Laut Kaya Serat

Ini bermanfaat melancarkan pencernaan mengontrol kolesterol serta glukosa darah.

Rep: wilda fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Tim pengabdian dosen Teknologi Pangan, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memberikan pelatihan cara membuat bakso rumput laut.di SMKN 2 Batu.
Foto: dok. Humas UMM
Tim pengabdian dosen Teknologi Pangan, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memberikan pelatihan cara membuat bakso rumput laut.di SMKN 2 Batu.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Bakso termasuk salah satu makanan yang digemari oleh masyarakat Indonesia terutama di Kota Malang dan Batu. Sebab itu, tim pengabdian dosen Teknologi Pangan, Universitas Muhammadiyah malang (UMM) memberikan pelatihan cara membuat bakso rumput laut.di SMKN 2 Batu pada Kamis (23/12) lalu.

Ketua tim, Profesor Noor Harini menjelaskan, rumput laut merupakan sumber serat yang bagus. Oleh karena itu, bakso dengan bahan baku rumput laut memiliki kandungan yang kaya dan sehat. "Adapun jenis yang dipakai yakni Euchemma cottonii, rumput laut yang berasal dari Pulau Karimun Jawa," kata Noor.

Baca Juga

Menurut Noor, tubuh dalam sehari membutuhkan serat sekitar 34 gram untuk pria dewasa dan 28 gram untuk wanita dewasa. Sementara itu, rumput laut mempunyai kadar serat sekitar 11 persen berat basah. Kandungan ini tentu sangat bermanfaat untuk melancarkan pencernaan, mengontrol kolesterol serta glukosa darah.

Pada pelatihan itu, tim UMM memberikan resep bakso dan perbandingan daging sapi halus dengan bubur rumput laut. Rasio yang dianjurkan sekitar 60 persen dari daging sapi dan sisanya untuk rumput laut. Menariknya, bakso ini juga telah diuji secara organoleptik. "Hasilnya para peserta pelatihan menyatakan kesukaan akan bakso dengan substitusi rumput laut tersebut," ungkapnya.

Salah satu peserta pelatihan, Ika Melinda menilai bakso yang dibuat merupakan salah satu makanan yang unik. Hal ini mengingat sebagian bahan baku yang digunakan tidak lazim dipakai, yakni rumput laut. Menurutnya, tekstur yang dihasilkan juga halus seperti bakso pada umumnya.

Rasanya cukup enak tapi ada beberapa hal yang perlu disesuaikan. Salah satunya tingkat keasinan yang bisa ditambahkan nantinya. Ika berharap bakso unik ini bisa dikomersialkan dan dijual kepada masyarakat luas sehingga mereka juga dapat merasakannya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement