Senin 27 Dec 2021 08:37 WIB

Luhut Imbau Masyarakat tidak Liburan ke Luar Negeri

Di Indonesia, Omicron telah mencapai 46 kasus dari pelaku perjalanan luar negeri.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengimbau masyarakat agar berlibur di dalam negeri saja. Hal itu mengingat kasus Omicron di Indonesia seluruhnya berasal dari perjalanan luar negeri.

"Pemerintah kembali mengingatkan kepada masyarakat, untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri jika bukan untuk sesuatu yang benar-benar urgent. Jika hanya ingin liburan, saya ulangi, jika hanya ingin berlibur, pergilah ke berbagai tempat wisata di domestik di Indonesia," kata Luhut dalam konferensi pers mingguan penanganan Covid-19 yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin (27/12).

Baca Juga

Menurut Koordinator PPKM Jawa Bali itu, selain lebih aman dari serangan Omicron, tempat wisata domestik tidak kalah cantik dengan tujuan wisata di luar negeri. "Liburan di dalam negeri juga akan membantu mengakselerasi pemulihan ekonomi domestik," kata Luhut.

Dia menyampaikan, hingga saat ini, laporan positif Omicron di Indonesia telah mencapai 46 kasus. Hampir seluruhnya yang positif adalah pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang berasal dari berbagai negara. Sisanya adalah petugas di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran yang tertular dari pelaku perjalanan luar negeri.

"Saya minta perhatian untuk kita jangan berlibur dulu ke luar negeri, kecuali pekerjaan-pekerjaan yang memaksa untuk pergi," ucap Luhut.

Dia menjelaskan, penyebaran Omicron semakin luas dan telah terdeteksi di 115 negara dunia, termasuk Indonesia. Total kasus positif Omicron mencapai lebih dari 184 ribu. Meski penyebaran Omicron terjadi cepat, menurut Luhut, data dari negara lain menunjukkan varian tersebut menyebabkan kematian yang jauh lebih rendah dibandingkan varian Delta.

Sebuah studi yang dilakukan di Inggris pun menunjukkan, varian Omicron memberikan risiko perawatan di rumah sakit yang jauh lebih rendah daripada Delta. Demikian pula saat ini jumlah kasus di Afrika Selatan juga sudah menunjukkan tren flattening.

"Namun, kita tetap harus hati-hati, karena data di negara lain menunjukkan kasus anak mengalami peningkatan karena Omicron. Untuk itu, Saya mendorong para orang tua di daerah-daerah yang telah memulai vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak, untuk segera membawa anak-anaknya untuk divaksinasi," kata Luhut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement