Libur Natal, Kunjungan Wisata di Sleman Naik
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Wisatawan menggunakan jasa Jeep Merapi di Kali Kuning, Cangkringan, Sleman, DIY (ilustrasi). | Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Momen liburan Natal 2021 dan menjelang pergantian tahun menjadi berkah tersendiri bagi pelaku-pelaku wisata di Sleman. Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Suparmono mengatakan, kunjungan selama dua hari berbeda dari pekan sebelumnya.
Ia menuturkan, kunjungan ke destinasi-destinasi wisata di Sleman secara jumlah bervariasi. Dari beberapa destinasi ada yang mengalami kenaikan kunjungan dan ada pula yang tetap ataupun malah turun dibanding libur pada akhir pekan lalu.
Pada pekan sebelumnya, kunjungan ke Sleman didominasi rombongan-rombongan besar yang datang menggunakan kendaraan bus. Sedangkan, pada momen liburan Natal dua hari ini lebih banyak didominasi wisatawan kelompok-kelompok kecil dan keluarga.
Kemudian, Suparmono berpendapat, rata-rata pengelola destinasi wisata dan usaha pariwisata di Sleman sudah konsisten menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, wisatawan cenderung patuh protokol kesehatan yang diterapkan pengelola setempat.
"Berdasarkan pemantauan di kawasan Kaliurang dan Kaliadem, baik dari pengelola destinasi dan usaha pariwisata maupun wisatawan sudah memakai masker dalam beraktivitas dan menerapkan cuci tangan," kata Suparmono, Senin (27/12).
Angka kunjungan wisatawan di Kaliurang pada momen libur Natal dikunjungi sekitar 10.379 wisatawan. Artinya, terdapat kenaikan sekitar 37 persen dibanding liburan akhir pekan pada pekan sebelumnya dengan angka kunjungan capai 7.539 wisatawan.
Untuk kawasan Kaliadem, kunjungan libur Natal sebanyak 5.928 wisatawan, mengalami kenaikan sedikit dari libur akhir pekan sebelumnya sekitar 5.898 wisatawan. Angka kunjungan yang meningkat turut dialami destinasi-destinasi lain Sleman.
"Kunjungan di destinasi-destinasi lain pada libur dua hari ini seperti Jogja Bay 5.900-an pengunjung, Merapi Park 1.100-an pengunjung, Studio Alam Gamplong 1.200-an pengunjung dan Tebing Breksi lebih dari 4.000 pengunjung," ujar Suparmono.
Saat ini, Kabupaten Sleman terus mematangkan persiapan mengantisipasi datangnya momen libur akhir tahun. Terlebih, pemerintah sudah resmi membatalkan rencana untuk menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level III.
Meski begitu, Suparmono menegaskan, Pemkab Sleman sudah mengeluarkan imbauan agar masyarakat tidak mengagendakan acara-acara khusus terkait pergantian tahun. Kebijakan itu diputuskan dalam rangka menghindari penyebaran Covid-19 di Sleman.
Terkait operasional destinasi-destinasi wisata, ia menekankan, yang terpenting protokol kesehatan harus senantiasa dijaga kedisiplinan penerapannya. Apalagi, pada libur akhir tahun destinasi wisata malah boleh diisi 50 persen kapasitas.
"PPKM level II kapasitas pengunjung hanya 25 persen, besok akhir tahun malah boleh 50 persen, dinaikkan kapasitasnya," kata Suparmono.
Ia menambahkan, ketentuan-ketentuan seperti itu dimungkinkan untuk diterapkan justru untuk mengurangi potensi terjadinya kerumunan. Suparmono turut bersyukur, okupansi hotel-hotel di Sleman berdasarkan PHRI sudah relatif di atas 80 persen.