REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Korea Selatan (Korsel) telah menyetujui penggunaan darurat obat oral Covid-19 dari Pfizer yang disebut Paxlovid. Hal ini dilaporkan Yonhap mengutip Kementerian Keamanan Makanan dan Obat-obatan negara.
Seperti dilansir laman The Korean Times, Senin, Paxlovid adalah pil antivirus untuk pengobatan Covid-19 ringan hingga sedang pada pasien dengan peningkatan risiko rawat inap atau kematian.
Kementerian Kesehatan Korsel mengadakan panel ahli dari dalam dan luar untuk meninjau keamanan dan kemanjuran Paxlovid, dan menyimpulkan bahwa pil oral diperlukan untuk mengatasi krisis kesehatan masyarakat.
Obat ini adalah terapi antivirus protease inhibitor yang dirancang khusus untuk diberikan secara oral sehingga dapat diresepkan pada tanda pertama infeksi atau pada kesadaran pertama akan paparan. Kementerian menyatakan hasil uji coba menunjukkan Paxlovid secara signifikan mengurangi risiko rawat inap atau kematian pada pasien yang berisiko tinggi sakit parah.
Pil akan diresepkan untuk digunakan pada orang dewasa dan pasien anak-anak berusia 12 tahun ke atas yang berisiko tinggi untuk berkembang menjadi kasus parah. Paxlovid harus dimulai sesegera mungkin setelah diagnosis Covid-19 dalam lima hari, dan akan diresepkan dua kali sehari selama lima hari.
Kementerian memperkirakan Paxlovid efektif melawan varian Omicron. Pekan lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS memberikan persetujuan Otorisasi Penggunaan Darurat Paxlovid. Saat ini, Remdesivir, yang dikembangkan oleh Gilead Sciences Inc., digunakan untuk merawat pasien Covid-19 yang sakit kritis di Korea Selata.
Seperti dilansir Strait Times, Korsel melaporkan 4.207 lebih banyak kasus Covid-19 pada Ahad (26/12). Angka ini meningkatkan jumlah total infeksi menjadi 611.670 kasus.
Beban kasus harian turun tajam dari 5.419 pada hari sebelumnya karena lebih sedikit tes virus selama akhir pekan. Angka ini juga turun di bawah 5.000 dalam 20 hari sejak 7 Desember.
Kebangkitan baru-baru ini disebabkan oleh infeksi cluster kecil di wilayah metropolitan Seoul. Dari kasus baru, 1.466 adalah warga Seoul. Jumlah orang yang baru terinfeksi yang tinggal di provinsi Gyeonggi dan kota pelabuhan barat Incheon masing-masing adalah 1.160 dan 227.
Penyebaran virus juga berkecamuk di kawasan non-metropolitan. Jumlah infeksi baru di wilayah non-ibu kota adalah 1.272 atau 30,8 persen dari total transmisi lokal.
Sementara jumlah infeksi varian Omicron adalah 445, termasuk 181 kasus impor dan 264 transmisi lokal, naik 69 dari hari sebelumnya. Sebanyak 82 kasus diimpor dari luar negeri yang mengangkat angka gabungan menjadi 16.907. 55 kematian lagi dikonfirmasi, meninggalkan jumlah kematian di 5.300.
Negara ini telah sepenuhnya menyuntik 82,4 persen dari populasi. Jumlah mereka yang menerima suntikan booster mencapai 29,6 persen dari populasi.