Sepekan, Capaian Vaksinasi Anak di Solo Capai 32 Persen
Rep: Binti Sholikah/ Red: Yusuf Assidiq
Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada siswa berusia 6-11 tahun di SD Negeri Kleco, Solo, Jawa Tengah, Selasa (21/12/2021). Vaksinasi anak menargetkan sasaran sebanyak 26,5 juta anak berdasarkan data sensus penduduk 2020. | Foto: ANTARA/Maulana Surya
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis pertama untuk anak-anak usia 6-11 tahun di Solo, Jawa Tengah, mencapai 32,64 persen dalam sepekan. Jumlah anak yang divaksin dosis pertama sebanyak 14.602 orang.
Program vaksinasi Covid-19 untuk anak di Solo dimulai sejak Selasa (21/12) pekan lalu. Program vaksinasi Covid-19 tahap awal diberikan untuk siswa kelas III, IV dan VI. Sebab, siswa kelas I, II dan V mengikuti bulan imunisasi anak nasional (BIAS).
Vaksinasi anak usia 6-11 tahun dilaksanakan di sekolah dan fasilitas kesehatan terdekat dengan sekolah. Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, vaksinasi Covid-19 belum menyentuh siswa kelas I, II, dan V lantaran masih bersamaan dengan BIAS.
"Pekan ini kita kelas III, IV, dan VI lagi. Kan saya baru jalan empat hari, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat. Pekan depan kelas I, II, dan V," kata Siti kepada wartawan di Balai Kota Solo, Senin (27/12).
Siti menyatakan, vaksinasi untuk siswa kelas I, II, dan V tidak bisa langsung dijadwalkan seperti kelas III, IV, dan VI. Sebab, siswa kelas III, IV dan VI tidak mengikuti imunisasi BIAS.
Sedangkan untuk siswa kelas I, II dan V perlu dicek jadwal pemberian imunisasi BIAS lantaran perlu jeda satu bulan untuk penyuntikan vaksin Covid-19. "Kalau ini nanti saya harus ngecek BIAS-nya kapan. Karena BIAS itu basic-nya wilayah puskesmas. BIAS saja ada yang baru selesai tanggal 30 besok," ujarnya.
Meski demikian, Siti menilai pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak 6-11 tahun sesuai target. Selain itu, tidak ada kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) pada kelompok tersebut.
"Stok vaksin aman. Jenis Sinovac. Saya berharap ya pelaksanaannya berdasarkan satuan pendidikan sehingga tidak terjadi kerumunan," jelas Siti.