REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Kunjungan wisatawan ke Taman Air Goa Sunyaragi (TAGS) Kota Cirebon mengalami peningkatan di masa libur Nataru. Pihak pengelola BTGS pun menerapkan protokol kesehatan terhadap para pengunjung yang datang.
Kabag Humas BPTAGS, Eko Ardi Nugraha, menyebutkan, jumlah pengunjung TAGS pada Sabtu (25/12) mencapai 275 orang. Jumlah itu semakin meningkat pada Ahad (26/12) yang mencapai 554 orang.
"Kebanyakan wisatawan yang datang berasal dari luar daerah seperti Jakarta, Bandung, Tegal dan Semarang," ujar Eko kepada Republika, Senin (27/12).
Eko mengatakan, jumlah pengunjung di masa libur Nataru itu mengalami peningkatan dibandingkan hari biasa. Meski diakuinya, jumlah pengunjung itu tetap belum kembali normal seperti sebelum terjadinya pandemi Covid-19.
Sebelum pandemi Covid-19, jumlah pengunjung Taman Air Goa Sunyarai bisa mencapai ribuan orang per hari, terutama di saat akhir pekan. Sedangkan selama pandemi, lokasi wisata tersebut sepi pengunjung. Bahkan, sempat ditutup selama penerapan PPKM Level 4.
Eko menyatakan, untuk mencegah penyebaran Covid-19 di tempat wisata, pihaknya menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Seperti pengunjung harus menggunakan masker, telah divaksin serta menyiapkan tempat cuci tangan atau hand sanitizer.
"Tapi mungkin setelah foto-foto, pengunjung terkadang lupa pakai masker kembali. Jadi kami terus mengingatkan pengunjung, baik melalui pengeras suara maupun imbauan lisan petugas keamanan kami," cetus Eko.
Seperti diketahui, Goa Sunyaragi merupakan salah satu objek wisata dan peninggalan sejarah yang sangat bernilai bagi Cirebon. Dibangun Pangeran Kararangen (cicit dari Sunan Gunung Jati) pada tahun 1703, Goa Sunyaragi terbilang unik dan mempunyai karakter tersendiri. Bangunan goa terlihat seperti tumpukan batu karang yang membentuk bangunan mirip candi.
Salah seorang pengunjung asal Bandung, Elin (35), sengaja menjadikan Goa Sunyaragi sebagai salah satu tujuan wisatanya pada masa libur Nataru. Dia mengaku pernah mengunjungi Goa Sunyaragi sebelum pandemi Covid-19.
"Sekarang saya datang lagi, sekalian bawa anak. Di sini tidak hanya berwisata, tapi juga sekalian belajar tentang sejarah," ujar Elin.