Senin 27 Dec 2021 20:36 WIB

PKB: Tingkat Elektabilitas Capres Masih di Bawah 30 Persen

PKB menilai elektabilitas hasil survei tidak menjamin hasilnya sama di pilpres.

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai nama-nama yang disebut dalam survei capres 2024 memiliki peluang yang masih sama.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai nama-nama yang disebut dalam survei capres 2024 memiliki peluang yang masih sama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan, tingkat elektabilitas calon presiden hasil survei masih di bawah angka 30 persen. Ia menilai, peluang semua nama yang disurvei untuk maju dicalonkan dan memenangi kursi presiden 2024 masih tetap ada.

"Dari hasil survei, tidak ada tokoh partai atau tokoh di luar partai yang suaranya lebih dari 30 persen. Jika ada tokoh yang elektoralnya di bawah 30 persen artinya belum ada jaminan menjadi presiden," kata Gus Jazil, demikian ia biasa disapa, saat menanggapi hasil survei Politika Research & Consulting (PRC) dan Parameter Politik Indonesia (PPI), Senin (27/12).

Baca Juga

PRC dan PPI merilis hasil survei nasional bertajuk meneropong poros koalisi partai politik. Survei dilakukan pada rentang waktu 12 November-4 Desember 2021 dengan metode multi stage random sampling.

Sebanyak 1.600 responden diwawancara dari 34 provinsi seluruh Indonesia. Para responden diwawancara dengan tatap muka dengan tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen dan margin of error sebesar 2,5 persen.

Dalam survei itu, Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar yang dipilih 0,1 persen responden. Angka itu di bawah Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebesar 0,6 persen, bahkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sebesar 4,3 persen dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebesar 21,6 persen.

Sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapatkan elektabilitas tertinggi dengan 17,2 persen pilihan responden. Guz Jazil menegaskan dalam survei, angka di bawah 30 persen masih dianggap nol persen. Sehingga dia menegaskan angka yang didapatkan Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo sama saja.

"Tidak ada jaminan untuk menang," ujarnya.

Wakil ketua MPR itu mengatakan masih tersisa waktu dua tahun lagi sebelum Pemilu 2024 dilaksanakan. "Bisa jadi, saya kerja dua tahun lagi, Muhaimin bisa melebihi Ganjar," katanya.

Guz Jazil mengatakan partainya juga akan menyikapi hasil survei tersebut. Namun dia mencontohkan, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin tidak masuk dalam hasil survei pada Pilpres 2019 lalu. "Contohnya Ma'ruf Amin yang tidak ada di survei, buktinya jadi wapres," kata Guz Jazil.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement