REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tim Ahlil Halli Wal Aqdi (AHWA) yang terdiri dari sembilan kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) pada Muktamar ke-34 NU memilih KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam PBNU selama periode lima tahun ke depan. Tim AHWA berharap Kiai Miftach tidak rangkap jabatan di organisasi mana pun.
Diketahui, saat ini Kiai Miftach menjabat sebagai ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) sejak terpilih dalam Musyawarah Nasional (Munas) MUI ke-10 pada 25-27 November 2020.
Menanggapi keputusan tim AHWA itu, Sekretaris Jenderal MUI Buya Amirsyah Tambunan mengatakan, dia telah mengonfirmasi kepada salah satu kiai dari tim AHWA. Dia menyampaikan, apa yang disampaikan AHWA soal rangkap jabatan tersebut adalah rekomendasi, dan keputusan akhirnya bergantung pada Pengurus Besar NU.
"Saya sudah konfirmasi ke salah seorang AHWA-nya. (Jadi) keputusan itu diserahkan ke PB-nya (Pengurus Besar). Jadi tergantung ke PBNU-nya. Kan AHWA-nya menyampaikan rekomendasi itu ke PBNU. Sekarang tergantung ke PBNU-nya bagaimana menyikapinya," tutur dia kepada Republika.co.id, Senin (27/12).
Bagi MUI sendiri, kata Buya Amirsyah, tidak ada masalah bila Kiai Miftach rangkap jabatan sebagai Rais Aam NU periode 2021-2026. "Bagi MUI tidak ada masalah. Di MUI, selama ini beliau (Kiai Miftach) merangkap (sebagai Rais Aam NU), tidak ada masalah. Artinya tetap berjalan sebagaimana biasa," tutur dia.
"Dan kita memang melihat kehadiran beliau di MUI sangat dibutuhkan oleh MUI. Sebagai tokoh yang berasal dari NU, (Kiai Miftach) mampu mengayomi, mampu menjadi pemersatu umat, dalam menjadikan fungsi MUI sebagai himayatul ummah (pelindung masyarakat) dan shodiqul hukumah (mitra pemerintah). Saya selaku Sekjen melihat bahwa selama ini berjalan baik," tambah Buya Amirsyah.
Buya Amirsyah menyampaikan, Kiai Miftach aktif menjalankan kepemimpinan di MUI selama lebih dari satu tahun meski bertempat tinggal di Surabaya Jawa Timur. Selama itu pula tidak ada masalah dan semuanya berjalan baik.
"Tidak ada masalah. Berjalan lancar. Beliau punya visi-misi melayani umat, melindungi umat sekaligus penguatan umat dan bisa menggerakkan kepemimpinan umat ini dengan sebaik-baiknya," kata Buya Amirsyah.