Selasa 28 Dec 2021 05:10 WIB

Pentingnya Atur Strategi Musik pada Era Hibrida 2022

Selama pandemi, aplikasi streaming musik kian diminati para penikmat musik.

Red: Nora Azizah
Selama pandemi, aplikasi streaming musik kian diminati para penikmat musik (Foto: ilustrasi musik)
Foto: Wikimedia
Selama pandemi, aplikasi streaming musik kian diminati para penikmat musik (Foto: ilustrasi musik)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Resso, aplikasi streaming musik sosial pertama di Indonesia, belum lama ini menyelenggarakan Breakfast with Resso (BwR) seri keempat di tahun 2021 yang dihadiri perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan pemangku kepentingan industri musik. Mereka sepakat mengenai pentingnya kolaborasi dan kejelian mengatur strategi dalam menghadapi era hibrida di tahun 2022. 

Diketahui, selama dua tahun masa pandemi, industri musik di Indonesia mengalami perkembangan yang positif, di antaranya meningkatnya jumlah pemakai aplikasi streaming musik, semakin banyak musisi yang menyadari pentingnya platform musik digital, dan meningkatnya produktivitas musisi. Direktur Musik, Film, dan Animasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mohammad Amin mengatakan, hal tersebut menunjukkan bahwa terlepas dari dampak negatifnya, pandemi tidak menyurutkan proses kreatif dalam berkarya, mendistribusikan, maupun mengonsumsi musik.

Baca Juga

"Tantangannya terletak pada bagaimana mengedukasi masyarakat untuk mengadopsi teknologi yang terus berkembang. Pemerintah akan mengupayakan produk hukum untuk melindungi pelaku industri musik yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi," ujar Amin dalam forum bertajuk "Industri Musik Indonesia 2022: Ayo Hadapi Tantangan dan Raih Peluang-peluang di Era Hibrida" itu, dikutip, Senin (27/12).

Merujuk data dari Anugrah Musik Indonesia (AMI) yang berlangsung bulan lalu, papar Amin, AMI Awards 2021 menerima 4.645 karya. Angka tersebut meningkat dibandingkan tahun 2020 yang menerima 2.971 karya. Selain itu, pada Juni 2020, Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki nilai pasar streaming musik terbesar di dunia, menduduki posisi ke-18. Dia kemudian menggarisbawahi bahwa layanan streaming berperan penting dalam penyelenggaraan acara hibrida yang mampu menjangkau penonton di luar area luring. 

Sementara itu, Dahlia Wijaya yang merupakan Country Director Believe Indonesia tetap berharap akan lebih banyak acara musik luring yang diselenggarakan tahun depan. Menurutnya, konser musik akan memberikan pengalaman yang berbeda.

"Pasti ada euforia pra dan pasca-konser yang membuat orang ingin mendengarkan lagi lagu-lagunya, sehingga akan meningkatkan streaming. Menyimpan kenangan dari kehadiran di konser dan membaginya melalui media sosial juga memberikan dampak yang akhirnya, akan memberikan pendapatan lebih bagi para artis," ujar Dahlia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement