Senin 27 Dec 2021 23:21 WIB

Rais Aam dan Ketum PBNU Terpilih, Ini Harapan Pesantren Buntet

Pesantren Buntet berharap NU kian maju di bawah kepemimpinan yang baru

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Pesantren Buntet berharap NU kian maju di bawah kepemimpinan yang baru. llustrasi  Ketua Umum PBNU terpilih Yahya Cholil Staquf (kiri) berpelukan dengan mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj (kanan) usai pemilihan Ketua Umum PBNU pada Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 di Universitas Lampung, Lampung, Jumat (24/12/2021).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Pesantren Buntet berharap NU kian maju di bawah kepemimpinan yang baru. llustrasi Ketua Umum PBNU terpilih Yahya Cholil Staquf (kiri) berpelukan dengan mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj (kanan) usai pemilihan Ketua Umum PBNU pada Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 di Universitas Lampung, Lampung, Jumat (24/12/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Ucapan selamat dan harapan kepada Rais Aam dan Ketum PBNU terpilih mengalir dari berbagai pondok pesantren, salah satunya Pondok Pesantren Buntet, Cirebon. 

Ketua Umum Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Bunter KH Salman Al Farisi mengucapkan selamat atas terpilihnya  Rais Aam KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf periode 2021-2026. 

Baca Juga

"Kami dipertontonkan beberapa hari lalu proses pemilihan pemimpin PBNU yang sangat demokratis dan akhlakul karimah dari dua calon Ketua Umum,"ujar dia kepada Republika.co.id, Senin (26/12). 

Kyai Salman menilai pencapaian organisasi NU selama dua periode lalu sudah sangat bagus. Dia berharap kepengurusan mendatang dapat mempertahankan bahkan meningkatkan pencapaian NU. 

Saat ini gerakan menuju kemandirian NU sudah meliputi seluruh sektor baik di tingkar wilayag, cabang maupun ranting. Kyai Salman juga berharap NU kedepan dapat menjadi sebuah organisasi yang bermanfaat tak hanya untuj warga Nahdliyin tetapi juga umat Islam pada umumnya. 

Mantan juru bicara presiden KH Abdurahman Wahid (Gus Dur), KH Yahya Cholil Staquf, resmi terpilih sebagai ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026 dalam Sidang Pleno V Muktamar ke-34 NU di Gedung Serbaguna Universitas Lampung (Unila), Bandar Lampung, Jumat (24/12).  

Dalam Muktamar ke-34 NU, mekanisme pemilihan ketua umum PBNU menggunakan mekanisme voting atau pemungutan suara. 

Dalam proses penghitungan suara, kiai yang biasa dipanggil Gus Yahya ini berhasil memperoleh 337 suara. Sedangkan, calon ketum PBNU petahana KH Said Aqil Siroj mendapatkan 210 suara. Adapun, satu suara dianggap batal. 

Sementara itu, KH Miftachul Akhyar terpilih lagi sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk periode 2021-2022 dalam sidang pleno IV Muktamar ke-34 NU di Gedung Serba Guna Umiversitas Lampung (Unila), Jumat (23/12) dini hari. 

Keputusan ini diumumkan oleh Ketua Rais Suriyah NU Sulawesi Tengah yang terpilih sebagai salah satu Ahlul Halli Wal Aqdi (Ahwa) Muktamar NU, KH Zainal Abidin.

Pemilihan Rais Aam PBNU ini dilakukan oleh sembilan ulama yang menjadi anggota Ahwa, yaitu KH Dimyati Rois, KH Ahmad Mustofa Bisri, KH Ma’ruf Amin, KH Anwar Manshur, TGH Turmudzi Badaruddin, KH Miftachul Akhyar, KH Nurul Huda Jazuli, KH Ali Akbar Marbun, dan KH Zainal Abidin. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement