REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pelatih Timnas Indonesia, Nil Maizar, menilai, dari segi karakteristik permainan, tidak ada perbedaan antara Vietnam dan Thailand. Namun, hasil di babak semifinal Piala AFF 2020, saat Thailand menyingkirkan Vietnam dengan skor agregat, 2-0, menunjukan kematangan permainan tim besutan Aleksandar Polking tersebut.
Tantangan inilah yang mesti dijawab Timnas Indonesia kala menghadapi Timnas Thailand di babak final Piala AFF 2020. Kematangan permainan itu, tutur Nil Maizar, tidak terlepas dari kehadiran para penggawa senior di tim berjuluk Changsuek atau Gajah Perang tersebut.
''Rata-rata pemain mereka lebih senior dibanding Indonesia. Hal itu yang paling menonjol. Kematangan itu terlihat dari cara mereka bermain, lebih tenang, fleksibel, dan terus berusaha untuk mencetak gol,'' tutur Nil Maizar kepada republika.co.id lewat sambungan telepon, Senin (27/12). Dari segi rataan usia, skuad Thailand memang lebih senior dibanding para penggawa tim Garuda. Rata-rata usia pemain di skuad Thailand mencapai 27 tahun, sementara timnas Indonesia berada dalam rataan usia 23 tahun.
Belum lagi dengan pengalaman para pemain-pemain senior, seperti Teerasil Dangda, Theerathon Bunmathan, dan Chanathip Songkrasin. Tiga pemain ini merupakan bagian dari timnas Thailand yang mengandaskan Indonesia di partai final dan meraih titel juara Piala AFF 2016. Saat itu, Indonesia menyerah dengan skor agregat, 2-3, dari Thailand.
Itu juga menjadi pertemuan terakhir antara kedua tim di babak final Piala AFF. Kendati kalah pengalaman dibandingkan Thailand di partai final Piala AFF 2020, Nil Maizar, menyebut, tim besutan Shin Tae-yong itu masih memiliki peluang untuk mengalahkan Thailand dalam pertemuan dua leg. Namun, para penggawa tim Garuda diharapkan bisa menyiapkan mentalitas bertanding dan kepercayaan diri untuk bisa menghadapi kematangan bermain para penggawa Thailand.
''Harus siapkan mental untuk bertanding dengan tim yang lebih matang di kompetisi ini. Para pemain harus menyiapkan mental untuk bisa mengimbangi permainan tim dengan kematangan luar biasa. Dengan potensi dan cara main mereka, para pemain mesti bisa terus fight dengan cara apapun. Jadi, mentalitas dan kepercayaan diri saat turun ke lapangan,'' kata pelatih yang sempat menukangi Timnas Indonesia pada 2012 hingga 2013 tersebut.
Nil Maizar pun menyebut, dari segi kemampuan bermain, para penggawa timnas Indonesia memiliki potensi yang besar. Belum lagi dengan kehadiran sejumlah pemain-pemain yang merumput di luar negeri, seperti Asnawi Mangkualam, Egi Maulana Vikri, dan Witan Sulaeman.
Mendapatkan kesempatan merumput di luar negeri, tutur Nil Maizar, akan mendongkrak kepercayaan diri para pemain. Kepercayaan diri ini pula yang bisa ditularkan Egi, Witan, dan Asnawi kepada rekan-rekan setimnya dalam menghadapi Thailand.
''Selain itu, kehadiran mereka juga membuat tim ini lebih atraktif. Ilmu-ilmu yang mereka dapatkan saat tampil di luar negeri bisa diterapkan di tim ini,'' kata mantan pelatih Semen Padang tersebut.
Baca juga : Shin Tae-yong dan Ambisi Indonesia Akhiri Paceklik Gelar Piala AFF