REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA - Libur selama sepekan yang diberikan manajemen Borneo FC kepada pemain disambut suka cita. Sebab, para pemain Borneo punya kesempatan bertemu dengan keluarga meski dalam durasi singkat.
Hal ini juga dirasakan pemain senior di Pesut Etam, Sultan Samma. Pemain asli kelahiran Kota Tepian ini mengaku, waktu libur benar-benar harus dimaksimalkan bersama keluarga. Karena selama lebih dari dua bulan terakhir semua pemain fokus pada program latihan dan pertandingan.
"Libur delapan hari jelas sangat kami manfaatkan untuk bertemu keluarga. Sebab selama kompetisi yang berpusat di Jawa, kami tidak bisa seintens biasanya jumpa anak istri," ujar Sultan, dalam keterangan pers, Senin (27/12).
Kendati demikian, Sultan mengaku dirinya tetap menjalankan program yang diberikan pelatih. Dijelaskannya, sebelum libur seluruh pemain sudah diberi instruksi untuk menjaga stamina agar saat berkumpul kembali, kondisi fisik pemain tak turun.
“Yang pasti kami diminta menjaga kondisi. Selama ini kalau tak ada program latihan bersama, saya tetap latihan karena sepak bola adalah pekerjaan saya sebagai pemain profesional,” jelas Sultan.
Menurut Sultan, saat latihan mandiri yang dilakukan intensitasnya tak seperti latihan bersama. Artinya, pemain merasa tak ditekan untuk latihan sampai tenaga terkuras. "Dari pelatih, kami diberi program latihan yang harus kami lahap meskipun dalam intensitas yang berbeda. Pelatih minta agar kondisi kami sekembalinya dari libur tidak terlalu jatuh dan bisa kembali fokus," katanya.
Di satu sisi, Sultan mengaku selama putaran ketiga berjalan ia kurang mendapatkan jam bermain. Namun ia sama sekali tak mempersoalkan hal tersebut karena pelatih punya taktik dan strategi sendiri dalam setiap pertandingan untuk menentukan siapa yang bermain.
“Yang pasti kami harus selalu siap jika dipercaya turun bertanding. Itulah mengapa kami harus sadar untuk menjaga terus kondisi kami,” tegas Sultan.