Selasa 28 Dec 2021 08:39 WIB

Final Piala AFF 2020, Pratama Arhan Absen di Leg Pertama Vs Thailand

Pratama Arhan mendapat akumulasi kartu sehingga tak bisa dimainkan di partai puncak.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Pemain timnas Indonesia Pratama Arhan Alif Rifai (kanan) menguasai bola melewati Hami Syahin dari Singapura pada pertandingan leg kedua semifinal Piala AFF 2020 antara Indonesia dan Singapura di Singapura, Sabtu 25 Desember 2021. Indonesia menang dan lolos ke final untuk menghadapi Thailand. Namun Pratama Arhan akan absen di laga final karena akumulasi kartu kuning.
Foto: AP/Suhaimi Abdullah
Pemain timnas Indonesia Pratama Arhan Alif Rifai (kanan) menguasai bola melewati Hami Syahin dari Singapura pada pertandingan leg kedua semifinal Piala AFF 2020 antara Indonesia dan Singapura di Singapura, Sabtu 25 Desember 2021. Indonesia menang dan lolos ke final untuk menghadapi Thailand. Namun Pratama Arhan akan absen di laga final karena akumulasi kartu kuning.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Bek timnas sepak bola Indonesia, Pratama Arhan, akan absen menghadapi Thailand di leg pertama final Piala AFF 2020, Rabu (29/12) pukul 19.30 WIB. Pasalnya, pemain yang berposisi bek kiri itu sudah mendapat dua kartu kuning di masing-masing pertandingan leg pertama dan kedua semifinal kontra Singapura.

Di leg pertama, Arhan diganjar kartu kuning oleh wasit karena mengangkat kaki terlalu tinggi dan menyentuh wajah pemain Singapura, Song Ui-yong. Kemudian di leg selanjutnya, Arhan kembali mendapat kartu kuning seusai melanggar Shanual Anwar di kotak penalti.

Baca Juga

Pelanggaran inilah yang hampir membuat Singapura mencetak gol andai eksekusi penalti itu tidak digagalkan kiper Nadeo Argawinata.

Sesuai peraturan kompetisi, hal ini membuat Pratama mendapatkan akumulasi kartu sehingga tidak bisa dimainkan di partai puncak.

Sementara pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengapresiasi kerja keras dari para pemainnya. Ia mengakui pertandingan semifinal dipenuhi berbagai drama yang menguras tenaga dan emosi.

"Jujur kedua tim sangat bekerja keras, saya sudah bicara kepada pemain sebelum pertandingan bahwa tim Singapura kuat untuk set piece. Kami bisa mendapatkan hasil yang baik jika hati-hati,” kata Shin Tae-yong, dilansir dari laman resmi PSSI, Senin (27/12). "Karena tidak fokus untuk set piece, jadi sampai bisa dikatakan ke neraka dan ke surga, bolak balik.”

Lebih lanjut, Shin menyatakan, para pemain timnas Indonesia perlu pematangan untuk bisa terus berkembang. Sebab, ketika dalam tekanan, permainan timnas Indonesia menjadi berantakan.

"Bagian itu harus diperbaiki khususnya para pemain masih muda untuk kontrol pertandingan. Ini sedikit berkurang jadi untuk ke depannya pemain itu harus lebih menunjukkan lagi perkembangan,” ujar pelatih asal Korea Selatan tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement