BPBD Kabupaten Semarang Segera Distribusikan Bantuan Korban Puting Beliung
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Seorang anak menyelamatkan peralat sekolah miliknya dari dalam rumah yang rusak terdampak angin puting beliung, di wilayah RT 01/RW 02 Dusun Coblong, Desa Pakopen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (28/12). Seorang warga terluka dan dikitnya tujuh rumah warga terdampak bencana angin puting beliung yangvterjadi Senin (27/12) siang tersebut. | Foto: Republika/bowo pribadi
REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang telah melakukan asesmen terhadap dampak kerusakan yang diakibatkan oleh angin puting beliung yang menerjang wilayah RT 01/RW 02 Dusun Coblong, Desa Pakopen, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, yang terjadi Senin (27/12) siang.
Dari asesmen ini diperoleh data tiga rumah warga terdampak mengalami rusak berat dan empat rumah lainnya masuk dalam kategori rusak ringan. "Untuk rumah terdampak rusak berat akan diusulkan untuk mendapatkan bantuan sosial (bansos) dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang," ungkap Kalakhar BPBD Kabupaten Semarang, Heru Subroto, di Ungaran, Selasa (28/12).
Sedangkan untuk perbaikan, jelas Heru, BPBD Kabupaten Semarang bakal mengupayakan bantuan material bahan bangunan. Misalnya atap bangunan tersebut yang rusak tersebut materialnya dari asbes, maka BPBD Kabupaten Semarang bakal memberikan bantuan asbes.
"Kebetulan kita (BPBD Kabupaten Semarang) masih memiliki persediaan asbes yang sudah siap dikirimkan ke lokasi terdampak guna membantu perbaikan rumah warga yang rusak tersebut," ungkapnya, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Selain itu, lanjut Heru, BPBD juga akan memberikan dukungan logistik kebutuhan dasar untuk kepala keluarga (KK) terdampak dan sementara harus mengungsi ke tempat saudara atau kerabatnya, masih di lingkungan Desa Pakopen. Data KK yangvterdampak sudah masjk ke BPBD dan tinggal pendistribusiannya saja.
Termasuk juga akan membantu logistik untuk masyarakat yang bergotong royong membantu tetangganya yang sedang tertimpa musibah. Sebab, sudah menjadi budaya masyarakat di pedesaan, biasanya mereka akan kerja bakti melaksanakan perbaikan kerusakan secara gotong royong untuk lingkungannya.
Terkait dengan kondisi cuaca yang masih berpotensi terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan petir, BPBD Kabupaten Semarang juga mengimbau masyarakat tetap waspada. "Sebab dalam cuaca yang cenderung ekatrim seperti sekarang, potensi bencana hidrometerologi juga masih mengancam.
Tidak hanya angin puting beliung saja, namun juga kewaspadaan terhadap bencana hidro meterologi lainnya, seperti banjir namun juga potensi bencana tanah longsor. "Karena sebagian wilayah pemukiman warga di Kabupaten Semarang memang berada pada zona bahaya bencana tersebut," kata Heru.