Selasa 28 Dec 2021 14:31 WIB

95,44 Persen Warga Kota Sukabumi Sudah Divaksin Dosis Satu

Fokus vaksinasi kini ditujukan ke kalangan lansia yang masih harus ditingkatkan

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Upaya vaksinasi jemput bola di pusat  perbelanjaan Citimall Kota Sukabumi,Ahad (26/12)
Foto: riga nurul iman
Upaya vaksinasi jemput bola di pusat perbelanjaan Citimall Kota Sukabumi,Ahad (26/12)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Warga yang sudah divaksinasi Covid-19 di Kota Sukabumi mencapai sebanyak 95.44 persen. Sehingga hanya tersisa sekitar 4.56 persen warga yang belum tervaksinasi.

Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi per 27 Desember 2021 menyebutkan, capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama sudah mencapai sebanyak 257.528 (95.44 persen) dan dosis kedua 161.033 (59.68 persen) dan dosis tiga mencapai 2.837 orang atau 1.05 persen. Hal ini didasarkan target total vaksinasi di Kota Sukabumi sebanyak 269.834 orang.

Baca Juga

'' Kami membagikan nama warga berdasarkan by name by address ke para camat untuk disisir yang harusnya menerima dosis 2 dan dosis satu,'' ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi Lulis Delawati, Selasa (28/12). Nantinya mereka akan diajak segera divaksin.

Di mana warga bisa divaksinasi berbasis kewilayahan yakni bisa di posyandu, posbindu, majelia taklim. Bahkan dalam pekan ini yakni mulai 28-31 Desember 2021 akan dilaksanakan gebyar vaksinasi oleh Polres Sukabumi Kota di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi.

Lulis menerangkan, kendala dalam vaksinasi seperti lokasi layanan yang jauh dari warga kini sudah didekatkan berbasis wilayah. Selain itu warga yang sudah divaksin dosis satu didorong agar segera vaksinasi dosis dua sesuai jadwal yang ditentukan. Sebab capaian vaksinasi dosis dua baru mencapai 59.68 persen.

Selain itu lanjut Lulis, masih ada lansia yang belum bisa divaksin karena kondisi kesehatan pada saat divaksin. Kendala kedua yaitu kekhawatiran lansia ketika divaksin sehingga belum mau divaksin dan diperlukan edukasi kepada warga.

Oleh karenanya, fokus vaksinasi kini ditujukan ke kalangan lanjut usia (lansia) yang masih harus ditingkatkan. Pencapaian vaksinasi dosis pertama kelompok lanjut usia atau lansia sampai Senin sudah mencapai 17.982 orang atau 66.01 persen dan dosis dua 11.637 orang atau 42.72 persen

Persentase itu dihitung dari total target lansia di Kota Sukabumi sebanyak 27.241. Data pencapaian vaksinasi 95.44 persen ini dinilai mengarah untuk terwujudnya herd immunity terhadap Covid-19 di Kota Sukabumi dapat segera terbentuk.

Namun capaian vaksinasi belum bisa dijadikan dasar tunggal terbentuknya herd Immunity. Sebab harus dilihat pula pada CT value (cycle threshold value) dan positivity rate kasus Covid-19. Di mana data juga menunjukkan bukti sudah terbentuknya herd immunity.

Lulis menuturkan, rata-rata kasus Covid-19 yang ditemukan saat ini CT value-nya di atas 35. Angka tersebut terbilang tinggi dalam artian virus dalam tubuh manusia berjumlah sedikit dan bisa dikarenakan efektifitas vaksinasi.

Baca juga : Dua Tahun Pandemi, 4 Pertanyaan Soal Covid-19 Ini Belum Juga Terpecahkan

Sehingga dimungkinkan herd immunity di Kota Sukabumi sudah terbentuk akan tetapi belum optimal. Oleh karenanya lanjut Lulis, dinkes mengajak masyarakat segera mengikuti vaksinasi dosis kedua ini. Apalagi, warga harus tetap waspada karena pandemi belum usai dan ada ancaman varian baru.

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, pemkot terus menggencarkan vaksinasi kepada warga baik dosis satu dan dua. '' Capaian dosis satu dan dua harus linear, sehingga akan terus digenjot secara door to door,'' katanya.

Dalam setiap momen kegiatan di wilayah, wali kota tidak bosan-bosan mengingatkan warga yang belum divaksinasi agar segera divaksin. '' Apakah ada warga yang belum divaksin disini,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di hadapan warga di setiap momen.

Di mana ketika masih ada warga khususnya lansia yang belum divaksin dan akhirnya diajak untuk segera divaksinasi. Selain vaksinasi, Fahmi juga meminta warga untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan terutama memakai masker. Upaya ini diperlukan mengingat adanya potensi gelombang ketiga kenaikan kasus Covid-19.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement