Selasa 28 Dec 2021 15:07 WIB

Gubernur Anies Baswedan Copot Direktur Operasional TransJakarta 

Gubernur Anies Baswedan Copot Direktur Operasional TransJakarta 

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur Anies Baswedan Copot Direktur Operasional TransJakarta.(foto:ilustrasi)
Foto: Republika/Zainur Mahsir Ramadhan
Gubernur Anies Baswedan Copot Direktur Operasional TransJakarta.(foto:ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plt Kepala Badan Pembina BUMD DKI Jakarta, Riyadi, mengkonfirmasi kabar Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan yang mencopot Direktur Operasional PT TransJakarta, Prasetia Budi. Menurutnya, penggantian itu dilakukan setelah adanya evaluasi yang panjang.

"Iya betul (diganti). Ini setelah melalui evaluasi untuk mendorong peningkatan kinerja dan kualitas layanan," kata Riyadi kepada awak media, Selasa (28/12). 

Baca Juga

Riyadi menambahkan, pencopotan yang akan dilanjutkan dengan rotasi itu menjadi bentuk penyegaran. Riyadi juga mengkonfirmasi, pengganti Prasetia Budi adalah M Indrayana. "Iya, pak M Indrayana betul. Kalau gak salah dia pernah di Hutama Karya," ucapnya.

Riyadi menambahkan, hasil yang ada memang berdasarkan evaluasi mendasar sejak lama. Karenanya, dia membantah jika pencopotan didasari rentetan kecelakaan TransJakarta sebelum-sebelumnya.

Dia juga menampik jika rekomendasi penggantian Direktur Operasional TransJakarta, berdasarkan pada KNKT. "Tidak ya, KNKT kan merekomendasikan aspek teknis, keselamatan saja. Jadi KNKT tidak merekomendasikan perhantian ini," ujarnya.

Dia melanjutkan, rekomendasi yang dilakukan banyak pihak bersifat rutin dan berkelanjutan. Hal itu, dikatakan dia, berdasarkan banyak keperluan yang perlu ditingkatkan.

"Bukan hanya di Tj ya, semuanya kita lakukan evaluasi," katanya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement