REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Wabah baru flu burung yang sangat menular telah melanda peternakan unggas di barat daya Prancis. Virus H5N1 telah diidentifikasi di tujuh peternakan unggas, lima diantaranya di Mant, satu di Castelner di departemen Landes, dan satu di komune Malaussanne di departemen Pyrenees-Atlantiques di wilayah Nouvelle-Aquitaine.
Laporan oleh outlet radio publik, France Blue, mengatakan, infeksi telah berkembang sejak kasus pertama dikonfirmasi di sebuah peternakan di Hastingues, Landes pada 19 Desember. Untuk mencegah penyebaran virus ke peternakan lain, pihak berwenang melakukan pemusnahan unggas dari peternakan yang terinfeksi.
Dilansir Anadolu Agency, Selasa (28/12), pemusnahan unggas diantaranya dilakukan di 37 peternakan kota di Pyrenees-Atlantiques, dan 34 peternakan di departemen Landes yang terpapar flu burung. Pengangkutan unggas hidup dan produk unggas termasuk daging dan telur serta pupuk kandang di dalam ruangan telah dilarang.
Sementara peternakan unggas lainnya telah diarahkan untuk mengikuti aturan biosekuriti, dan melakukan pengawasan harian. Terutama jika terjadi kematian burung yang tidak normal.
Virus flu burung umumnya ditemukan di antara burung liar dan ditularkan ke unggas domestik di banyak negara Eropa. Konsumsi daging, hati berlemak dan telur tidak menimbulkan risiko bagi manusia.
Sekitar waktu yang sama tahun lalu, peternakan unggas di barat daya Prancis juga terinfeksi virus H5N8, yang menyebabkan pemusnahan lebih dari 1 juta burung. Wilayah ini memiliki peternakan bebek dan terkenal dengan produksi foie gras atau hati angsa.