REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Media Pemerintah Suriah mengatakan, Israel meluncurkan serangan udara kedua ke Pelabuhan Latakia, Suriah, pada bulan ini. Serangan tersebut meledakkan area penyimpanan kontainer dan merusak gedung-gedung di sekitarnya.
Juru bicara militer Israel menolak memberikan komentar mengenai laporan ini. "Kami tidak mengomentari laporan asing," katanya, Selasa (28/12).
Media Suriah tidak menyebutkan terdapat korban jiwa dalam serangan itu. Israel telah meningkatkan serangan terhadap apa yang menurut mereka fasilitas Iran di Suriah. Pasukan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran turut bertempur di negara itu untuk membantu Presiden Bashar al-Assad.
Kantor berita Suriah, SANA mengutip sumber militer yang mengatakan serangan udara Israel ke area penyimpanan kontainer dilakukan pada pukul 03.21 pagi. Serangan tersebut menyebabkan ledakan dan api 'merusak materi-materi besar'.
SANA mengutip brigade pemadam kebakaran Latakia yang mengatakan petugas pemadam sedang memadamkan api. Kontainer-kontainer yang diincar dalam serangan ini berisi minyak dan suku cadang untuk mesin dan mobil.
Rekaman video yang ditayangkan stasiun televisi Pemerintah Suriah memperlihatkan kobaran api dan asap di area kontainer. Stasiun televisi al-Ikhbariya mengutip koresponden yang mengatakan sejumlah gedung sipil seperti rumah sakit dan beberapa toko dan fasilitas wisata rusak karena kekuatan ledakan.
Serangan tersebut terjadi 20 kilometer dari pangkalan udara Rusia di Latakia. Moskow merupakan sekutu terkuat Assad selama perang sipil.