Selasa 28 Dec 2021 20:18 WIB

Pegawai SPBU Tolak Aksi Mogok Kerja Serikat Pekerja Pertamina

Pegawai SPBU tolak aksi mogok kerja Serikat Pekerja Pertamina

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Bayu Hermawan
Pegawai SPBU tolak aksi mogok kerja Serikat Pekerja Pertamina.(foto: ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pegawai SPBU tolak aksi mogok kerja Serikat Pekerja Pertamina.(foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana aksi mogok kerja yang nantinya akan dilakukan oleh Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) mulai 29 Desember hingga 7 Januari 2022 mendatang ternyata tidak mendapat respon yang baik dari kalangan pekerja SPBU.

Ketua Aliansi Pekerja SPBU, Dadan Suryana menilai aksi mogok kerja yang dilakukan FSPPB tidak masuk akal. Sebab, bagi pekerja kecil seperti petugas SPBU, aksi mogok kerja malah membuat mereka kehilangan pendapatan.

Baca Juga

Menurutnya, tuntutan aksi mogok yang dilakukan FSPPB sangat janggal, terlebih gaji mereka kini sangat fantastis, berbanding terbalik dengan gaji para petugas SPBU di lapangan.

"Aneh saja saya kira, gaji mereka ada yang sampai 70 juta sebulan, lalu bikin aksi mogok seperti itu, saya pikir janggal saja," ucap Dadan, Selasa (28/12).

Dadan menduga, tuntutan FSPPB yang meminta agar Menteri BUMN Erick Thohir untuk mencopot Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dari jabatannya terkesan sangat politis. "Jangan sampai deh, aksi ini karena ada yang pengen jabatan Dirut di Pertamina, ya jangan begitulah," sambungnya.

Dadan menilai, seharusnya para pegawai Pertamina yang rencananya akan mogok kerja itu bersyukur karena sudah mendapatkan gaji yang sangat besar. Sementara, mereka yang bekerja di SPBU, gajinya banyak yang dibawah UMR per bulan.

"Seharusnya mereka bersyukur dong, kami saja gaji hanya 2 juta sebulan bahkan ada yang dibawahnya saja bersyukur kok, tak pernah kami mengeluh," ungkapnya.

Pria yang sehari-harinya bekerja shift di sebuah SPBU di kawasan Jakarta Barat ini menyarankan agar rekan-rekannya di FSPPB berpikir ulang untuk melaksanakan mogok kerja tersebut. Apalagi, akibat dari aksi mogok itu bukan tidak mungkin akan berdampak pada menurunnya kinerja perusahaan.

"Ini kan tempat kita cari makan, mereka gaji besar enak, tabungan banyak. Kita disini yang gaji pas-pasan sempat Pertamina ini gak jalan gara-gara mereka mogok kerja, kitanya gimana coba? Coba pikir-pikir lagi deh, banyak-banyakin bersyukur lah hidup ini mah," ucapnya.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement