Selasa 28 Dec 2021 20:31 WIB

Utusan Khusus Turki dan Armenia Bakal Bertemu di Moskow

Pertemuan utusan Turki dan Armenia untuk menormalkan hubungan kedua negara.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.
Foto: Matthias Balk/dpa via AP
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Moskow akan menjadi tuan rumah pertemuan pertama antara utusan khusus Turki dan Armenia dalam waktu dekat ini. Pertemuan keduanya bertujuan membahas langkah-langkah untuk menormalkan hubungan antara kedua negara.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, utusan khusus masing-masing negara pertama-tama harus berbicara melalui telepon dan memutuskan waktu dan tempat pertemuan tatap muka. Hal ini dikatakan pada kesempatan pertemuan kebijakan luar negeri Turki, Senin (27/12) waktu setempat.

Baca Juga

"Kesan kami pertemuan pertama akan berlangsung di Moskow, sesuai keinginan Armenia. Selain pertemuan pertama, kami juga ingin komunikasi dilakukan secara langsung. Kami saling menunjuk utusan khusus untuk berbicara langsung," kata Cavusoglu seperti dikutip laman Anadolu Agency, Selasa (28/12).

Dia mengatakan, peta jalan menuju normalisasi hubungan perlu ditetapkan sehingga ini akan menjadi agenda pertemuan pertama. Memperhatikan bahwa penerbangan charter antara Turki dan Armenia akan segera dimulai, ia menegaskan kembali bahwa Turki sedang melakukan diskusi normalisasi dengan berkonsultasi dan berkoordinasi dengan Azerbaijan.

"Retorika Armenia sejauh ini positif. Turki juga menginginkan tindakan," katanya.

Atas desakan Turki dan Armenia untuk menormalkan hubungan pada 2009, Cavusoglu mengatakan bahwa meskipun upaya sebelumnya ini dilakukan dengan itikad baik, proses baru itu terpisah.  "Dalam kerangka proses ini, langkah-langkah baru harus diambil untuk menormalkan hubungan. Ini penting untuk stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran Kaukasus," katanya.

Pada 15 Desember, Turki menunjuk Serdar Kilic, mantan duta besar untuk AS, sebagai utusan khusus untuk membahas langkah-langkah normalisasi dengan Armenia. Tiga hari kemudian, Armenia juga menunjuk perwakilan khusus untuk berdialog dengan Turki, Wakil Ketua Majelis Nasional Ruben Rubinyan.

Azerbaijan Mendukung

Menteri Luar Negeri Azerbaijan Jeyhun Bayramov mengatakan, Azerbaijan mendukung penuh normalisasi hubungan antara negara tetangga Turki dan Armenia. Menurutnya, Azerbaijan dan Turki mendukung hubungan dengan semua negara berdasarkan hukum internasional. "Dasar normalisasi hubungan antarnegara hanya bisa hukum internasional," katanya.

"Baik Azerbaijan dan Turki selalu menunjukkan sikap ini. Kami mendukung peningkatan hubungan kami dengan semua negara dan tetangga berdasarkan hukum internasional, dan kami melakukan ini. Pengecualian sejauh ini dalam daftar ini adalah Armenia. Kami menawarkan proposal yang sama ke Armenia," ujarnya.

Bayramov juga mengatakan, bahwa negaranya ingin menekankan pentingnya Deklarasi Shusha yang bersejarah yang ditandatangani pada 15 Juni 2021. Dengan deklarasi ini, hubungan antara Azerbaijan dan Turki dinaikkan ke tingkat aliansi.

Deklarasi tersebut menegaskan upaya bersama oleh tentara kedua negara dalam menghadapi ancaman asing. Ini juga menjanjikan berbagai kerja sama bilateral di bidang lain.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement