Selasa 28 Dec 2021 21:37 WIB

Leg Pertama Final AFF 2020 Diprediksi Selesai Imbang

Indonesia diminta eksploitasi absennya pemain utama Thailand.

Rep: Hartifiany Praisra/Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Reaksi Irfan Jaya dari Indonesia saat pertandingan leg kedua semifinal AFF Suzuki Cup 2020 antara Indonesia dan Singapura di Singapura, Minggu, 26 Desember 2021.
Foto: AP/Suhaimi Abdullah
Reaksi Irfan Jaya dari Indonesia saat pertandingan leg kedua semifinal AFF Suzuki Cup 2020 antara Indonesia dan Singapura di Singapura, Minggu, 26 Desember 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Hukum dan Olahraga Eko Noer Kristiyanto mengatakan Timnas Indonesia harus bisa mengambil keuntungan di leg pertama final Piala AFF 2020 melawan Thailand, Rabu (29/12). Thailand dipastikan tanpa dua pemain pilar mereka di leg pertama nanti. 

Thailand kehilangan bek kiri Theerathon Bunmathan karena akumulasi kartu kuning. Selain itu Thailand juga dipastikan tidak bisa diperkuat kiper utama Chatchai Butprom yang mengalami cedera. Chatchai mengalami cedera ligamen lutut kiri saat melawan Vietnam. 

Baca Juga

"Indonesia harus memanfaatkan ini," kata Eko saat dihubungi, Selasa (28/12). 

Namun, ia mengingatkan agar skuad Garuda selalu menjaga fokus mereka selama pertandingan. Jangan sampai melalukan kesalahan, apalagi membuka peluang bagi Thailand untuk memberikan ancaman ke gawang Indonesia. 

Menurutnya, Asnawi Mangkualam dkk harus bermain dengan tenang. "Indonesia main normal saja, hanya perlu ekstra hati-hati, jangan membuat kesalahan yang tak perlu dan optimalkan peluang sekecil apapun," katanya. 

Dia mengakui Indonesia memang bisa meraih beberapa kemenangan besar sejak di fase grup. Sejauh ini Skuad Garuda tercatat paling agresif dan produktif dengan total mencetak 18 gol ke gawang lawan. Tapi, kata Eko, Thailand adalah tim yang berbeda dari lawan-lawan Indonesia sebelumnya. 

"Ingat, Thailand ini yang menyingkirkan Vietnam, lawan yang mendikte Indonesia di penyisihan grup," ujarnya. 

Di sisi lain, Indonesia juga dipastikan takkan diperkuat oleh Pratama Arhan karena akumulasi kartu. Arhan mendapat dua kartu kuning pada dua leg semifinal Piala AFF melawan Singapura, sehingga membuat bek PSIS Semarang itu harus absen di satu pertandingan.  "Prediksi saya imbang," katanya.

Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong mengaku tidak melihat hal itu sebagai sesuatu yang menguntungkan timnya.

"Secara psikologis Thailand memang tidak baik karena bek kiri dan kipernya tidak bermain," kata Shin dalam konferensi pers jelang laga, Selasa (28/12). 

Theeraton absen karena akumulasi kartu dan Chatchai mengalami cedera ACL. Namun dari kubu timnas Indonesia, Shin Taeyong mengakui tim kehilangan Pratama Arhan karena akumulasi kartu. 

"Begitu juga dengan Arhan yang tidak bisa main karena akumulasi kartu kuning," kata Shin. 

Menurutnya, posisi kedua tim sama-sama kehilangan pemain. Untuk itu, dia tidak melihat keuntungan dengan absennya dua pemain Thailand. 

"Posisi kami sama-sama tidak bisa memberikan permainan yang kami inginkan," kata Shin.

Pelatih asal Korea Selatan ini mengakui banyak hal yang membuat rencana ini tidak sesuai dengan yang diinginkan. Sehingga tim membutuhkan beberapa strategi agar tim memberikan yang terbaik.

 

"Memang banyak hal yang terjadi dalam turnamen ini dan di final kami harus bisa menutupinya. Jadi tidak begitu masalah baik bagi Indonesia maupun Thailand," kata Shin.

Pengamat sepak bola Indonesia Akmal Marhali mengatakan skuad asuhan Shin Tae-yong punya gaya permainan yang tidak disukai oleh Thailand. 

"Buat Indonesia ini adalah kesempatan untuk meraih gelar juara. Walaupun secara statistik Thailand lebih unggul, Thailand takut dengan gaya permainan Indonesia yang high pressing dan mengandalkan kecepatan pemain," kata Akmal saat dihubungi, Selasa (28/12). 

Menurutnya, Indonesia harus bisa bermain dengan karakter permainan sendiri tanpa terpengaruh dengan gaya bermain Thailand. Dia menilai, pertemuan kedua tim ini adalah duel klasik dengan catatan khusus sepanjang perjalanan Piala AFF kali ini. 

 

Thailand tercatat sebagai tim dengan pertahanan terkuat. Thailand hanya kemasukan satu gol saat menang 2-1 melawan Filipina, dan total mencetak 12 gol. Sementara Indonesia menjadi tim paling produktif dengan total mencetak 18 gol dan kebobolan tujuh gol. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement