Rabu 29 Dec 2021 01:55 WIB

Golkar dan Gerindra Evaluasi Kerja Politik untuk Tingkatkan Elektabilitas

Golkar dan Gerindra tanggapi survei yang menunjukkan elektabilitas turun.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung menanggapi survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) yang menunjukkan elektabilitas partainya yang turun ketimbang perolehan suara di pemilihan umum (Pemilu) 2019. Menurutnya, evaluasi terus dilakukan oleh pihaknya untuk menghadapi 2024.

"Ini artinya bahwa kami selalu mengukur bahwa dalam image partai, kedua juga nanti ada kerja-kerja yang dilakukan oleh calon legislatif yang kita tetapkan," ujar Doli dalam sebuah diskusi daring, Selasa (28/12).

Baca Juga

Dengan adanya hasil survei dari SMRC, Partai Golkar dapat segera mengevaluasi sejak dini kekurangan dari pihaknya. Targetnya, perolehan suara pada Pemilu 2024 melebihi jumlah yang diperoleh pada 2019.

"Jadi kalau sekarang 11,6 (persen), ya mudah-mudahan nanti kalau dari sekarang kita sudah susun kerja-kerja calon legislatif itu dari sejak dini, suara yang signifikan dari 2019," ujar Doli.

Ia menjelaskan, Partai Golkar adalah salah satu partai tertua yang ada di Indonesia. Berbagai pengalaman dalam kontestasi-kontestasi sebelumnya selalu menjadi pembelajaran bagi partai berlambang pohon beringin itu.

"Kita adalah termasuk partai yang berkomitmen untuk membangun sistem politik Indonesia yang sampai hari ini kita tetapkan sistem demokrasi, di mana demokrasi itu pilar utamanya," ujar Doli.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement