REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung menanggapi survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) yang menunjukkan elektabilitas partainya yang turun ketimbang perolehan suara di pemilihan umum (Pemilu) 2019. Menurutnya, evaluasi terus dilakukan oleh pihaknya untuk menghadapi 2024.
"Ini artinya bahwa kami selalu mengukur bahwa dalam image partai, kedua juga nanti ada kerja-kerja yang dilakukan oleh calon legislatif yang kita tetapkan," ujar Doli dalam sebuah diskusi daring, Selasa (28/12).
Dengan adanya hasil survei dari SMRC, Partai Golkar dapat segera mengevaluasi sejak dini kekurangan dari pihaknya. Targetnya, perolehan suara pada Pemilu 2024 melebihi jumlah yang diperoleh pada 2019.
"Jadi kalau sekarang 11,6 (persen), ya mudah-mudahan nanti kalau dari sekarang kita sudah susun kerja-kerja calon legislatif itu dari sejak dini, suara yang signifikan dari 2019," ujar Doli.
Ia menjelaskan, Partai Golkar adalah salah satu partai tertua yang ada di Indonesia. Berbagai pengalaman dalam kontestasi-kontestasi sebelumnya selalu menjadi pembelajaran bagi partai berlambang pohon beringin itu.
"Kita adalah termasuk partai yang berkomitmen untuk membangun sistem politik Indonesia yang sampai hari ini kita tetapkan sistem demokrasi, di mana demokrasi itu pilar utamanya," ujar Doli.