Rabu 29 Dec 2021 05:30 WIB

Shin Tae-yong Gusar Selama Piala AFF Pemain Hanya Diberi Makan Nasi Kotak Oleh Panitia

Shin khawatir pasukannya kekurangan nutrisi.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pesepak bola Timnas Indonesia berpose di hadapan fotografer sebelum bertanding melawan Timnas Singapura dalam pertandingan Semi Final Leg 2 Piala AFF 2020 di National Stadium, Singapura, Sabtu (25/12/2021).
Foto: ANTARA/Humas PSSI
Pesepak bola Timnas Indonesia berpose di hadapan fotografer sebelum bertanding melawan Timnas Singapura dalam pertandingan Semi Final Leg 2 Piala AFF 2020 di National Stadium, Singapura, Sabtu (25/12/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Sudah bukan rahasia pelatih tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong mengeluhkan perhelatan Piala AFF 2020. Bertanding dengan menggunakan sistem gelembung memaksa tim terikat oleh ketentuan yang berlaku.

Salah satu yang paling dirasakan pelatih asal Korea Selatan ini adalah asupan makanan pemain yang diberikan nasi kotak. Dia mengakui hal ini membuat pemain kekurangan asupan gizi di tengah padatnya jadwal turnamen.

Baca Juga

"Ini menjadi bagian yang sulit bagi kami untuk pemulihan fisik. Apalagi dengan bubble system kami tidak bisa makan makanan bergizi," kata Shin dalam konferensi pers, Selasa (28/12). 

Padahal keluhan tersebut telah dilontarkan oleh pelatih Vietnam, Park Hangseo sejak turnamen dimulai. Namun hingga final Indonesia kontra Thailand pada Rabu (29/12), tidak ada perubahan soal makanan pemain. 

"Harusnya kami bisa makan makanan bergizi agar cepat pulih, karena kita makan nasi kotak agak sedikit nutrisi yang bisa diserap pemain, saya mengkhawatirkan itu,"' kata Shin. 

Di sisi lain, Shin menyebut tetap menginginkan kemenangan di leg pertama final. Menghadapi Thailand tak membuat tim takut karena mental pemain yang kuat.

"Kami mempersiapkan final dengan suasana yang bagus, mental kami akan dibawa terus sampai di final ini," kata Shin.

 

Diprediksi imbang

Pengamat Hukum dan Olahraga Eko Noer Kristiyanto mengatakan, Timnas Indonesia harus bisa mengambil keuntungan di leg pertama final Piala AFF 2020 melawan Thailand, Rabu (29/12). Thailand dipastikan tanpa dua pemain pilar mereka di leg pertama nanti. 

Thailand kehilangan bek kiri Theerathon Bunmathan karena akumulasi kartu kuning. Selain itu Thailand juga dipastikan tidak bisa diperkuat kiper utama Chatchai Butprom yang mengalami cedera. Chatchai mengalami cedera ligamen lutut kiri saat melawan Vietnam. 

"Indonesia harus memanfaatkan ini," kata Eko saat dihubungi, Selasa (28/12). 

Namun, ia mengingatkan agar skuad Garuda selalu menjaga fokus mereka selama pertandingan. Jangan sampai melalukan kesalahan, apalagi membuka peluang bagi Thailand untuk memberikan ancaman ke gawang Indonesia. 

Menurutnya, Asnawi Mangkualam dkk harus bermain dengan tenang. "Indonesia main normal saja, hanya perlu ekstra hati-hati, jangan membuat kesalahan yang tak perlu dan optimalkan peluang sekecil apapun," katanya. 

Dia mengakui Indonesia memang bisa meraih beberapa kemenangan besar sejak di fase grup. Sejauh ini Skuad Garuda tercatat paling agresif dan produktif dengan total mencetak 18 gol ke gawang lawan. Tapi, kata Eko, Thailand adalah tim yang berbeda dari lawan-lawan Indonesia sebelumnya. 

"Ingat, Thailand ini yang menyingkirkan Vietnam, lawan yang mendikte Indonesia di penyisihan grup," ujarnya. 

 

Di sisi lain, Indonesia juga dipastikan takkan diperkuat oleh Pratama Arhan karena akumulasi kartu. Arhan mendapat dua kartu kuning pada dua leg semifinal Piala AFF melawan Singapura, sehingga membuat bek PSIS Semarang itu harus absen di satu pertandingan.  "Prediksi saya imbang," katanya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement