REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pendiri Signal Moxie Marlinspike mengatakan dalam hal privasi dan pengumpulan data, Telegram menjadi aplikasi terburuk. Dalam utas Twitter yang diunggah pada Kamis lalu, Marlinspike menyatakan keheranannya bahwa platform pengiriman pesan itu masih disebut sebagai utusan terenkripsi.
“Telegram memiliki banyak fitur menarik, tetapi dalam hal privasi dan pengumpulan data, sangat buruk,” kata Marlinspike dalam cicitannya.
Marlinspike menjelaskan cara Telegram bekerja. Menurut dia, Telegram menyimpan kontak pengguna, grup, media, dan setiap pesan yang pernah mereka kirim atau terima dalam plaintext di server mereka.
“Aplikasi di ponsel Anda hanyalah tampilan ke server mereka, tempat data sebenarnya berada. Hampir semua yang Anda lihat di aplikasi, Telegram juga melihat,” ujar dia.
Dilansir The News, Rabu (29/12), Marlinspike meminta pengguna untuk melakukan tes sederhana. Dia mengatakan pengguna harus menghapus Telegram, menginstalnya di ponsel baru dan mendaftarkan nomor mereka.
“Anda akan segera melihat semua riwayat percakapan Anda, semua kontak Anda, semua media yang Anda bagikan, semua grup Anda. Bagaimana? Itu semua ada di server mereka, dalam plaintext,” ucap dia.
Meskipun ada sejumlah orang yang tidak menganggap masalah tersebut besar karena Telegram memiliki akses ke semua data, Marlinspike menyebut seharusnya pengguna harus percaya pada orang yang berkomunikasi bukan pada platform pengiriman pesan.
“Teknologi privasi sebenarnya bukan tentang memercayai data Anda kepada orang lain. Ini tentang tidak harus melakukannya. Pesan yang Anda kirim seharusnya hanya dapat dilihat oleh Anda dan penerimanya. Detail grup hanya dapat dilihat oleh anggota lain. Mencari kontak Anda tidak boleh mengungkapkannya kepada orang lain,” tambahnya.
Pandangan Marlinspike tampaknya didukung oleh CEO WhatsApp Will Cathcart yang me-retweet utas tersebut.