REPUBLIKA.CO.ID, GARUT--Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih belum memberikan izin operasional jalur kereta api Cibatu-Garut. Padahal, PT Kereta Api Indonesia atau KAI (persero) menyatakan, sarana dan prasarana di sepanjang jalur itu telah siap 100 persen.
Direktur Jenderal Perkeretaapian, Kemenhub, Zulfikri, mengatakan, izin operasional jalur kereta api Cibatu-Garut masih dalam proses. Menurut dia, sebenarnya tak ada kendala dalam memproses izin operasional jalur itu. Hanya tinggal menyesuaikan masalah regulasinya."Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada izinnya," kata dia saat dihubungi Republika, Rabu (29/12).
Sebelumnya, Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Kuswardoyo menilai, pihaknya telah siap untuk mengoperasionalkan kereta di jalur yang mati suri sejak 1983 itu. Sarana dan prasarana di sepanjang jalur Cibatu-Garut diklaim sudah sepenuhnya siap, termasuk di stasiun yang akan dilalui, yaitu Stasiun Pasirjengkol, Stasiun Wanaraja, dan Stasiun Garut.
PT KAI juga disebut sudah memasang jaringan internet di seluruh stasiun yang akan dilalui di jalur Cibatu-Garut. Namun, hingga saat ini belum ada keputusan dari pemerintah terkait pengoperasiannya.
Kuswardoyo mengatakan, PT KAI tak bisa serta merta mengoperasionalkan kereta di jalur itu, meski secara sarana dan prasarana sudah siap. Untuk mengoperasionalkan kereta, harur ada izin terlebih dahulu dari pemerintah selaku regulator, dalam hal ini Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kemenhub.
Kuswardoyo menyebut, PT KAI sudah mengajukan izin operasional di jalur Cibatu-Garut ke Kemenhub sejak lama. Bahkan, Bupati Garut, disebut telah berulang kali berkomunikasi dengan kementerian pusat terkait hal itu."Namun sampai saat ini kami belum terima izin operasinya. Target saya belum tahu, karena semua kembali ke pemerintah. Tinggal tunggu pemerintah ketuk palu," kata dia, pekan lalu.
Kendati kereta api belum juga melintasi jalur Cibatu-Garut, Kuswardoyo menambahkan, PT KAI terus melakukan perawatan rutin sarana dan prasarana yang tersedia. Itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya kerusakan.
PT KAI juga telah menyiapkan kereta yang rencananya akan dioperasionalkan di jalur itu. Kurwardoyo menyebut, akan ada dua kereta yang rencananya akan melalui jalur Cibaru-Garut apabila sudah mendapat izin operasional. Pertama adalah kereta lokal, yang merupakan lanjutan kereta api relasi Purwakarta-Cibatu. Kereta lokal itu akan terus dioperasionalkan hingga Stasiun Garut. Dalam sehari, kereta itu akan beroperasi dua kali pulang pergi.
Selain itu, PT KAI juga akan mengoperasionalkan kereta dari Stasiun Garut ke Stasiun Pasar Senen (Jakarta) kelas ekonomi. "Tentu kami akan melihat minat pasar dan kebutuhan masyarakat. Kalau memang kebutugannya harus ditingkatkan, misalnya ke jalir lain seperti Jogjakarta, kami akan siapkan," kata Kuswardoyo.