REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pihak berwenang Arab Saudi mengatakan telah mengintensifkan upaya membersihkan dampak hujan di Masjidil Haram, Makkah. Hujan deras diketahui melanda wilayah ini, Selasa (28/12).
Pertahanan sipil Kerajaan lantas mendesak masyarakat untuk waspada setelah pusat meteorologi mengeluarkan perkiraan hujan lebat dan badai petir di beberapa wilayah Kerajaan, Senin (27/12) lalu. Perkiraan tersebut berlangsung mulai Selasa dan akan berlanjut hingga Kamis (30/12).
Kepresidenan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi mengatakan pihaknya telah merekrut lebih dari 200 pengawas dan pengamat, yang berpartisipasi dalam memantau lebih dari 4.000 pekerja.
Dilansir di Arab News, Rabu (29/12), Wakil Sekretaris Jenderal untuk Layanan dan Urusan Lapangan dan Penyelidikan Perlindungan Lingkungan Mohammed Al-Jabri mengatakan segera setelah hujan berhenti, halaman, kapel, pintu masuk dan keluar telah disiapkan untuk mengalirkan air demi menjaga keselamatan jamaah di Masjidil Haram dan umelakukan ritual mereka dengan mudah.
“Kepresidenan mendistribusikan peralatan penyedot air dan cuci di dalam dan di luar masjid, untuk berkontribusi secara efektif pada proses pengeringan,” katanya.
Tak hanya itu, ia juga menambahkan ada sekitar 470 mesin dan peralatan lainnya yang telah dikerahkan untuk membantu proses pengeringan di halaman dalam, halaman luar dan atap. Al-Jabri mengatakan, kepresidenan telah mengembangkan rencana kehati-hatian dalam persiapan untuk hujan, selain membersihkan drainase dan lubang got untuk memastikan tidak ada penyumbatan.
https://www.arabnews.com/node/1994596/saudi-arabia